JAKARTA, KabarSDGs – Perusahaan pembiayaan berbasis teknologi, Home Credit Indonesia (Home Credit), memberikan 100 beasiswa bagi para penyandang disabilitas. Beasiswa ini terutama diberikan kepada penyandang yang memiliki minat tinggi di bidang coding dan ingin berkarir sebagai pengembang aplikasi Android.
“Program beasiswa coding dari Home Credit ini terbuka lebar bagi para penyandang disabilitas, apa pun keterbatasan mereka,” kata Direktur External Affair Home Credit Indonesia Andy Nahil Gultom, baru-baru ini.
Menurutnya, asalkan teman-teman penyandang disabilitas memiliki semangat dan keyakinan kuat untuk bisa sukses berkarir di bidang teknologi, maka beasiswa ini merupakan kesempatan yang patut untuk diambil. “Kami percaya bahwa banyak teman-teman difabel yang memiliki talenta dan potensi besar namun terkendala akses dan kurang dilibatkan dalam kehidupan sosial,” kata dia.
Andy mengatakan, berdasarkan data Susenas 2018, sebanyak 37 juta jiwa dari 267,7 juta jiwa (sebesar 14%) di Indonesia menyandang disabilitas dan 19 juta jiwa di dalamnya masuk ke dalam kategori usia produktif. Namun kebanyakan dari mereka adalah pekerja informal.
“Untuk itu, Home Credit ingin membuka akses bagi teman-teman difabel agar dapat hidup setara dengan masyarakat pada umumnya tanpa terkendala hambatan karena keterbatasan fisik,” kata dia.
Bekerja sama dengan Dicoding Indonesia sebagai fasilitator program, beasiswa yang diberikan kepada para peserta mencakup seluruh biaya pelatihan mulai dari kelas dasar (basic) sampai ke mahir (advanced); membuka peluang yang sangat lebar bagi kelompok difabel untuk dapat bersaing mendapatkan pekerjaan di bidang teknologi. Para penyandang disabilitas pun dapat berkembang sebagai individu dan bisa menjadi tenaga ahli profesional.
Program beasiswa coding dari Home Credit memiliki alur pembelajaran yang didisain oleh Dicoding Indonesia sebagai Google Developers Authorized Training Partner. Penyelenggaraan kelas dilakukan secara bertahap dari bulan Mei 2021 hingga Februari 2022 yang terdiri dari kelas dasar, pemula, menengah, hingga mahir. Setiap kelas memiliki modul masing-masing dengan kurikulum yang berstandar industri global dan berfokus pada praktek langsung. Program beasiswa coding dari Home Credit masih membuka pendaftaran hingga tanggal 30 April 2021 melalui beasiswadisabilitas.dicoding.com.
Chief Operating Officer Dicoding Indonesia Kevin Kurniawan mengatakan, ini merupakan pertama kalinya Dicoding memfasilitasi program beasiswa coding dari kelas pemula hingga mahir yang ditujukan untuk para penyandang disabilitas. “Kita patut mengapresiasi inisiatif dari Home Credit untuk dapat mewujudkan program ini karena tenaga profesional di bidang teknologi kini banyak dicari,” ujarnya.
Dengan adanya tuntutan revolusi industri 4.0, kata dia, ditambah dengan tingginya adaptasi digital di kalangan masyarakat Indonesia, banyak perusahaan yang mengembangkan tim IT secara masif dan serius. “Apalagi melihat pola perilaku digital masyarakat Indonesia yang pertama kali mengenal internet dari smartphone, profesi pengembang aplikasi digital sangat dibutuhkan oleh perusahaan.”
Prayogo, salah satu penyandang disabilitas yang merupakan lulusan Dicoding mengatakan, dirinya merasa bersyukur karena kini ada perusahaan yang mau memberikan beasiswa kepada teman-teman difabel untuk berkarir secara profesional di bidang teknologi.
“Karena mengikuti kelas-kelas keahlian khusus seperti coding ini butuh biaya yang tidak sedikit, melihat kurikulumnya yang berstandar industri global. Jadi setelah lulus, kesempatan untuk berkarir di berbagai perusahaan terbuka lebar. Apalagi bagi kami penyandang disabilitas, sedikit sekali perusahaan yang mau mempekerjakan orang-orang seperti kami. Namun dengan adanya pelatihan secara komprehensif disertai sertifikasi, maka saya percaya perusahaan lain, tidak hanya Home Credit, akan lebih terbuka untuk menerima teman-teman difabel,” tutur Pria yang kini bekerja sebagai game programmer di FEBE Tech itu.
Home Credit menjadi salah satu perusahaan yang mengadopsi teknologi digital secara masif. Melihat berbagai inovasi produk dan layanan yang dapat diakses oleh masyarakat melalui aplikasi My Home Credit, maka Home Credit memupuk bibit-bibit tenaga ahli IT lewat program coding bersama Dicoding Indonesia. Program tersebut juga turut mendorong akses literasi digital bagi setiap kalangan masyarakat di Indonesia.
Sejak tahun 2019, Home Credit Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Salah satunya pemberdayaan para penyandang disabilitas.
Home Credit memfasilitasi para penyandang disabilitas untuk dapat memiliki semangat dan keterampilan wirausaha melalui beragam program pelatihan. Dengan adanya kegiatan untuk para penyandang disabilitas tersebut, Home Credit juga ingin mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk perusahaan lain untuk ikut bergerak membawa perubahaan dan kemajuan di Tanah Air.
Discussion about this post