• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
20 May 2022
No Result
View All Result
Kabar SDGs
Advertisement
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home HOT NEWS

BMKG: 11 Siklon Tropis Ancam Indonesia Mei, November dan Desember

by Humairah Mufidah
30 April 2021
BMKG Minta Waspadai Dampak Tidak Langsung Siklon Tropis Odette

Citra satelit terkait perkembangan Siklon Tropis Seroja dan Pertumbuhan Siklon Tropis Odette, Jumat (9/4). Foto: BMKG

28
SHARES
176
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

JAKARTA, KabarSDGs — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan waspada adanya potensi siklon tropis dengan tingkat kejadian lebih tinggi yang biasa terjadi pada bulan April, Mei, November dan Desember.

“Kewaspadaan potensi siklon tropis di wilayah selatan Indonesia itu antara November-Mei, dengan tingkat kejadian lebih tinggi dapat terjadi pada bulan April, Mei, November, Desember,” ujar Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin dalam keterangan resmi yang diterima KabarSDGs, Jumat (30/4/2021).

BACA JUGA

Pengembangan Waterfront City di Labuan Bajo untuk Menyambut Tourism Working Group 1

Pengembangan Waterfront City di Labuan Bajo untuk Menyambut Tourism Working Group 1

9 May 2022
Pemerintah RI Resmi Melarang Ekspor Minyak Goreng Curah, Ini Batas Waktunya

Pemerintah RI Resmi Melarang Ekspor Minyak Goreng Curah, Ini Batas Waktunya

27 April 2022
Pemerintah Kebut Bangun Jaringan BTS 4G, agar Merata ke Seluruh Indonesia

Pemerintah Kebut Bangun Jaringan BTS 4G, agar Merata ke Seluruh Indonesia

16 April 2022

Miming memaparkan sejak 2008, terdapat 11 siklon tropis yang sangat dekat dengan Indonesia, 10 siklon diantaranya telah dirilis oleh Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG Jakarta. Secara umum, kejadian siklon di dekat Indonesia terjadi antara April-Mei dan Nopember-Desember.

Siklon tropis Seroja yang terjadi di Nusa Teggara Timur (NTT) pada awal April lalu merupakan yang terkuat kedua setelah siklon tropis Kenanga yang terjadi pada 12 Desember 2018 di Samudera Hindia Barat Daya Bengkulu. Siklon tropis Seroja juga merupakan siklon tropis yang paling lama siklus hidupnya dan terpanjang track siklon nya, yakni NTT hingga Baratdaya Australia.

Sementara siklon tropis Kirrily, Cempaka, Dahlia, Lili dan Seroja merupakan yang paling dekat dengan daratan dan paling signifikan berdampak pada cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi.

Miming melanjutkan siklon tropis memiliki dampak yang kompleks. Secara langsung dampaknya yakni angin kencang, hujan lebat hingga ektrem, gelombang tinggi dan gelombang pasang. Ada juga dampak tidak langsung yaitu menimbulkan angin kencang di daerah lain, hujan lebat dan gelombang pasang dengan intensitas lebih kecil.

Namun dia mengingatkan tantangan lain yang dihadapi terkait dengan pengurangan resiko dampak siklon tropis yang kerap melanda tanah air. Setelah peringatan dini tersedia dan terinformasikan, maka penting dilakukan peningkatan pemahaman dan respon yang tepat bagi stakeholder atau masyarakat terhadap informasi tersebut. Selain itu, peningkatan atau perbaikan infrastruktur lingkungan juga penting dalam menghadapi bencana.

Pada akhir paparan Miming juga mengingatkan masyarakat akan potensi bencana lain yakni kebakaran hutan dan lahan. “Secara umum wilayah Indonesia akan mulai memasuki awal musim kemarau pada Mei-Juni 2021, sehingga potensi bencana lain seperti Karhutla untuk dapat menjadi perhatian,” kata Miming.

Menurut Miming Saepudin dari BMKG, siklon tropis sudah beberapa kali melintasi Indonesia dengan potensi terbesarnya di Bulan April-Mei. “Dampak terbesar dirasakan pada 2008 lalu, baru yang kedua adalah di NTT pada awal April kemarin,” lanjutnya.

Miming juga mengingatkan adanya bahaya kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau yang diperkirakan mencapai puncaknya pada bulan Juli-Agustus.

Miming menjelaskan dampak dari bencana turunan dari siklon tropis sangat perlu diwaspadai, diantaranya adalah gelombang tinggi, angin kencang, hujan lebat, banjir, longsor, dan banjir bandang. Hal ini senada dengan hasil temuan lapangan yang dilakukan oleh BNPB.

“Dampak signifikan yang terjadi di Adonara, Lembata, dan Alor cukup luar biasa, namun bukan representasi dari dampak langsung siklon tropis,” ungkap Abdul Muhari, salah satu anggota Tim Survey BNPB.

Dijelaskan bahwa dampak signifikan yang terjadi di 3 daerah tersebut diakibatkan oleh banjir bandang dan debris flow sebagai bencana turunan akibat siklon tropis.

Sumaryono dari PVMBG menemukan banyak penduduk yang tinggal di daerah kipas aluvial karena sumber mata air yang melimpah di sekitar wilayah tersebut. Pernyataan ini diperkuat dengan temuan lapangan tim survey dan pemetaan BNPB bahwa masyarakat tidak merasa perlu menghindari membangun rumah di alur sungai. Pendataan penduduk dan sistem peringatan dini yang tepat sangat penting dilakukan di wilayah tersebut sebagai antisipasi untuk mengurangi kerugian yang mungkin timbul akibat bencana serupa di masa depan.

Profesor Faisal Fathani dari UGM berpendapat dengan morfologi pulau di NTT yang cenderung hampir mirip satu sama lain, bentuk mitigasi yang sama dapat diterapkan di seluruh NTT yaitu dengan menerapkan sabo dam untuk mengurangi dampak banjir bandang.

Selain itu, juga early warning system dapat diaplikasikan menggunakan pendulum dan ultrasonic sensor dengan partisipasi masyarakat. Ide ini diapresiasi oleh PUPR mengingat adanya kondisi beberapa daerah yang tidak memungkinkan untuk dilakukan relokasi.

Sejauh ini ada 2 peta usulan relokasi baru yaitu di Waisesa II sebanyak 546 unit rumah dan Waisesa I sebanyak 154 unit rumah. Peran dari unsur kebencanaan sangat dibutuhkan dalam menentukan area relokasi ke depannya.

Sampai saat ini penanganan pasca bencana hidrometeorologi akibat siklon tropis Seroja di NTT masih terusberlanjut. PUPR mencanangkan penyelesaian rehabilitasi dan rekonstruksi rumah rusak dan sejumlah bangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, bendung, jaringan irigasi, dan bangunan sungai/pantai di tahun 2021 dan diteruskan di tahun 2022.

Perdinan menjelaskan bahwa sistem peringatan dini yang diberikan BMKG beberapa hari sebelum kejadian sudah tepat. Lebih lanjut, Perdinan menilai kepastian siklus tidak menjamin kepastian besaran bencana dan area terdampaknya.

Share11SendTweet7
Previous Post

Home Credit Indonesia Berikan Beasiswa Bagi Penyandang Disabilitas

Next Post

Tiga Orang Meninggal Dunia Akibat Tanah Longsor di Tapanuli Selatan

Next Post
Tiga Orang Meninggal Dunia Akibat Tanah Longsor di Tapanuli Selatan

Tiga Orang Meninggal Dunia Akibat Tanah Longsor di Tapanuli Selatan

Tiga Orang Meninggal Dunia Akibat Tanah Longsor di Tapanuli Selatan

Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Longsor di Tapsel

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Ekspor Minyak Goreng akan Kembali Dibuka, Ini Alasannya

Ekspor Minyak Goreng akan Kembali Dibuka, Ini Alasannya

20 May 2022
BPBD Se-Provinsi Bali Berkomitmen Sukseskan GPDRR 2022

BPBD Se-Provinsi Bali Berkomitmen Sukseskan GPDRR 2022

20 May 2022
Program Hilirisasi Industri dapat Naikkan Nilai Tambah Bahan Baku Dalam Negeri

Program Hilirisasi Industri dapat Naikkan Nilai Tambah Bahan Baku Dalam Negeri

19 May 2022
Pendaftaran Kompetisi Jurnalistik Formula E Berakhir 20 Mei 2022

Pendaftaran Kompetisi Jurnalistik Formula E Berakhir 20 Mei 2022

19 May 2022
Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Raih Penghargaan Bergengsi dari ACI

Kebutuhan Pesawat di Indonesia Tinggi, Maskapai Diminta Komunikasi dengan Boeing

18 May 2022

POPULAR

  • Salatiga Didukung Sebagai Kota Destinasi Gastronomi

    Salatiga Didukung Sebagai Kota Destinasi Gastronomi

    18 shares
    Share 7 Tweet 5
  • Indonesia FoLU Net-Sink 2030, Komitmen Pemerintah untuk Penanganan Isu Perubahan Iklim

    18 shares
    Share 7 Tweet 5
  • Tanah Alun-alun Utara Yogyakarta Mulai Direnovasi

    47 shares
    Share 19 Tweet 12
  • Siti Salamah Membawa Pemulung Ke Level Lebih Baik

    19 shares
    Share 8 Tweet 5
  • UNICEF: Ketersediaan Air Bersih Dunia Mengkhawatirkan

    93 shares
    Share 37 Tweet 23

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.