JAKARTA, KabarSDGs — Pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum berakhir berdampak negatif terhadap sektor pariwisata dalam negeri. Guna membangkitkan kembali Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berinisiatif memaksimalkan potensi kunjungan wisatawan dalam negeri.
Berdasarkan data pada 2018, setidaknya 9,5 juta wisatawan Indonesia bepergian ke luar negeri, dengan potensi pengeluaran sekitar Rp 150 triliun atau USD 10, 355 miliar.
“Ini bisa dimaksimalkan jika masyarakat memilih melakukan perjalanan aman di dalam negeri,” kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (3/11/2020).
Guna menarik wisatawan dalam negeri, sejauh ini sejumlah gerakan sedang dilakukan, seperti kampanye wisata aman dengan protokol CHSE melalui Indonesia Care.
Angela berharap akselerasi dan strategi yang dilakukan dengan mengoptimalkan potensi wisatawan nusantara dapat memberikan semangat baru bagi seluruh stakeholder pariwisata dalam meningkatkan jumlah wisatawan yang berkualitas.
“Tidak hanya itu, sektor pariwisata juga diharapkan dapat meningkatkan devisa negara dengan signifikan, menciptakan lapangan pekerjaan baru, menciptakan value chain baru, serta menciptakan pariwisata Indonesia yang lebih berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya.
Kunjungan Wisman Turun 88,95%
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia menurun drastis hingga mencapai 88,95 persen, pada September 2020, data tersebut berdasarkan catatan
Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2020 menyebutkan Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia menurun drastis hingga mencapai 88,95 persen
“Kondisi yang sama juga terjadi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Agustus 2020, dengan penurunan sebesar 5,94 persen,” kata Angela.
Terjadi penurunan kunjungan wisatawan mancanegara itu, disebut Angela berdampak signifikan terhadap kinerja pariwisata secara global, termasuk di Indonesia.
BPS mencatat, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada September 2020 mencapai rata-rata 32,12 persen atau turun 21,40 poin dibandingkan dengan TPK bulan yang sama tahun 2019 yang tercatat sebesar 53,52 persen. Selain itu, jika dibandingkan dengan TPK Agustus 2020, TPK bulan September juga mengalami penurunan sebesar 0,81 poin.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama September 2020 tercatat sebesar 1,73 hari, terjadi penurunan sebesar 0,11 poin jika dibandingkan dengan keadaan September 2019.
Secara kumulatif (Januari–September 2020), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,56 juta kunjungan atau turun sebesar 70,57 persen jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2019 yang berjumlah 12,10 juta kunjungan. YAUMAL HUTASUHUT
Discussion about this post