Jakarta, Kabar SDGs – Dalam upaya meningkatkan kemampuan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang dibina, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengajak SIBA Rajut untuk melakukan kunjungan belajar ke Syam’s Handicraft Gallery, sebuah bisnis kerajinan anyaman terkemuka yang berada di Pati, Jawa Tengah.
Kunjungan yang berlangsung pada 19-20 Februari 2025 itu bertujuan untuk memberi tambahan pengetahuan dan pemahaman kepada anggota SIBA Rajut mengenai dunia anyaman. Mereka diperkenankan untuk melihat secara langsung bagaimana produk anyaman yang sederhana dapat berkembang menjadi barang berharga, sambil memberdayakan ratusan perempuan di komunitas setempat.
Kelompok SIBA Rajut diundang untuk menjelajahi berbagai koleksi anyaman unik yang telah berhasil menembus pasar nasional serta internasional. Para peserta kunjungan juga berkesempatan untuk menyaksikan secara langsung proses menganyam yang dilakukan oleh 400 ibu-ibu penganyam.
Perjalanan kemudian diteruskan ke workshop dan pameran UMKM yang diselenggarakan di Kota Semarang. Di tempat ini, peserta kunjungan memperoleh wawasan berharga dari Syam’s Handicraft Gallery yang telah berkembang menjadi usaha anyaman terkemuka di Jawa Tengah.
Ketua SIBA Rajut, Villy Villya, mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada PTBA yang memberikan kesempatan berharga untuk belajar di Syam’s Gallery.
“Kunjungan ke Syam’s Handicraft Gallery memberikan banyak pelajaran berharga bagi kami. Kami melihat dengan jelas bagaimana semangat, ketekunan, dan inovasi dapat mengangkat sebuah usaha anyaman ke level yang lebih tinggi. Syam’s Handicraft Gallery bukan hanya berhasil dalam menciptakan produk berkualitas, tapi juga menjadi inspirasi dalam pemberdayaan perempuan dan pelestarian budaya. Ini membuktikan bahwa industri kreatif berbasis komunitas memiliki potensi besar untuk tumbuh,” ujar Villy.
Ia juga menambahkan bahwa pengalaman ini memacu SIBA Rajut untuk terus berinovasi, mengembangkan produk, serta meningkatkan kualitas dan daya saing di pasar yang lebih luas.
Dari kunjungan ke Syam’s Handicraft Gallery, Villy menyampaikan bahwa SIBA Rajut memperoleh pelajaran tentang kisah di balik setiap anyaman, inovasi, pemberdayaan perempuan, serta kemandirian ekonomi.
“Kami merasa sangat terinspirasi dan berharap dapat menerapkan pengetahuan yang kami dapatkan untuk memajukan SIBA Rajut, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga menuju pasar yang lebih luas, bahkan internasional,” katanya dengan tegas.
Dengan Energi Tanpa Henti, PTBA terus berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat melalui pengembangan UMK yang menciptakan lapangan kerja dan memperkuat perekonomian. Ini sejalan dengan Asta Cita yang diusung pemerintah, khususnya poin ketiga yang menekankan peningkatan kualitas lapangan kerja serta kewirausahaan.
Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Rajut adalah salah satu UMK binaan PTBA yang terdiri dari 15 ibu rumah tangga dari desa-desa di sekitar lokasi operasi PTBA.
Mulai dari hanya membuat tas belanja, saat ini, para ibu rumah tangga tersebut telah memproduksi benang ombre dan berbagai kerajinan tangan. Produk andalan SIBA Rajut adalah benang ombre, yang merupakan benang yang dirajut dengan 8 helai dan memiliki variasi warna. Kerajinan rajut yang dihasilkan antara lain dompet kecil, tas, sajadah, tempat tisu, peci, taplak meja, dan lain-lain.
Karya-karya SIBA Rajut dijual baik secara langsung maupun melalui platform online. Kerjasama juga dilakukan dengan marketplace PaDi UMKM. Selain itu, SIBA Rajut sering kali diikutsertakan oleh PTBA dalam pameran baik lokal maupun nasional.
Discussion about this post