Palembang, Kabar SDGs – Selama dua hari, tanggal 2 hingga 3 November, Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Sumatera Selatan menyelenggarakan Seminar Pemberdayaan Ekonomi Desa di Hotel Amaris Palembang. Terdapat sekitar 250 kepala desa (Kades) yang sangat bersemangat mengikuti seminar tersebut. Meskipun peserta sempat membludak, panitia memutuskan untuk membatasi jumlahnya menjadi 150 orang kades.
Pembukaan acara hari Sabtu (2/11) sore hingga malam dihadiri oleh pejabat seperti Staf Ahli Gubernur Sumsel H Sutoko MSi yang mewakili Pj Gubernur Sumsel H Elen Setiadi SE MSE, Asisten II Ir H Basyarudin Ahmad MSc, Kepala Dinas Sosial H Mirwansyah, Forkopimda, dan Kepala Bapedda Sumsel yang diwakili oleh Kabid Perekonomian Hari Widodo.
Narasumber yang hadir selain Basyarudin Ahmad juga berasal dari perusahaan seperti Ketua Paguyuban Sinarmas Sumsel, H Iwan Setiawan Shut, MSi, Asisten Vice President (AVP) PT Bukit Asam Mustafa Kamal, Senior Manajer CSR PT Semen Baturaja Gili April Braja, dengan moderator Wakil Rektor UMP dan Wakil Ketua Forum CSR Sumsel Dr. Sri Rahayu adalah Ketua DPW Peknas Sumsel dan Abdullah Rasyid MSi adalah Sekretaris Forum CSR Sumsel.
Mereka berada dalam satu kelompok dengan wartawan dari Tempo Interaktif dan Kabid Humas Forum CSR Sumsel, yaitu Reza Parliza.
Dr Hadi Prayogo M.I.Kom, Ketua Forum CSR Sumsel, mengungkapkan bahwa seminar CSR ini bertujuan membantu kepala desa dalam pembangunan desa mereka. Mereka sering diminta bantuan oleh kepala desa untuk membantu masyarakat kecil dan menyediakan mobil ambulance. Karenanya, mereka akan mengadakan pertemuan antara kepala desa, manajer CSR perusahaan, dan pihak pemerintah untuk lebih memahami konsep CSR dan bagaimana menerapkannya.
Hadi Prayogo menyatakan hal ini. Karena itu, Forum CSR Sumsel bekerja sama dengan sejumlah kepala desa yang tergabung di Apdesi (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) Sumsel untuk menyelenggarakan seminar tersebut. Kepala desa tidak dinyana begitu antusias, tapi sayangnya tempatnya terbatas, jadi diputuskan untuk mengadakan termin kedua.
Erik Asrillah, Kades Burai Ogan Ilir dan koordinator kepala desa yang hadir dalam seminar itu, menyatakan bahwa perlu diadakan termin kedua seminar dengan persiapan yang lebih baik.
“Kami harus menolak beberapa teman kades yang ingin ikut karena kuota terbatas,” katanya.
Dalam pidatonya, Sutoko mengatakan bahwa Pemprov Sumsel menyambut baik acara seminar ini. Meskipun desa memiliki Dana Desa dari APBD dan sumber lain, namun tidak cukup untuk pembangunan.
“Jika perusahaan memberikan bantuan CSR, itu sangat berguna asalkan tetap mematuhi aturan,” ujar beliau.
Sementara itu, Basyarudin Ahmad, yang juga koordinator CSR di Sumsel, sering memberikan penjelasan tentang CSR kepada kepala desa sehingga mereka dapat memahami dan memanfaatkannya untuk membantu memajukan masyarakat desa.
“Pembangunan di desa didukung oleh dana pemerintah. Pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil melalui UMKM dan penanganan masalah kesehatan sepertinya stunting merupakan wilayah Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memberikan bantuan kepada masyarakat. Para pembicara juga membahas CSR yang dilakukan oleh perusahaan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.” kata Basyarudin.
Kepala desa mendengarkan dengan saksama dan sering bertanya tentang CSR yang bisa diberikan di desanya.
“Menurut Kades Rengat, mengikuti seminar ini akan menambah pengetahuan mengenai CSR, termasuk definisi, implementasi, dan cara mendapatkan dana CSR.” tambah Basyarudin.
Oleh karena itu, beberapa kepala desa juga mengambil langkah untuk membentuk Forum CSR di wilayah kabupaten/kota mereka sendiri.
Hadi Prayogo menjelaskan pentingnya adanya forum CSR di kabupaten/kota di Sumsel agar bisa mendukung Forum CSR Sumsel secara langsung. Seminar berlangsung Sabtu sampai malam, di mana para kades menginap di Hotel Amaris. Keesokan paginya, Minggu (3/11), mereka mendapat brifing tambahan dari Hadi Prayogo dan pengurus Forum CSR.
Menurut Hadi Prayogo, acara seminar CSR ini dapat terlaksana berkat dukungan dari beberapa perusahaan dan lembaga seperti PT Bukit Asam, Kanwil Pegadaian Sumbagsel, Bank Sumsel Babel, PT Sinarmas, PT Semen Baturaja, Bappeda Sumsel, Dinsos Sumsel, dan Pemprov Sumsel.
Discussion about this post