JAKARTA, KabarSDGs – PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) mendukung pencegahan stunting di Indonesia. Mereka berupaya memperbaiki gizi ibu hamil dengan meningkatkan kualitas pelayanan di pos layanan terpadu (posyandu).
Direktur Indofood Axton Salim percaya stunting bisa diintervensi pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Salah satu cara dengan meningkatkan gizi ibu hamil dan anak-anak melalui program posyandu. Namun, menurut dia, masih ada sejumlah kekurangan dari program yang selama ini diterapkan pemerintah.
“Selama ini operasi posyandu tergantung sukarelawan dan tidak ada koneksi langsung ke Menteri Kesehatan,” ujar Axton dalam sebuah acara webinar seperti dilansir siaran pers yang diterima KabarSDGs, kemarin.
Axton menjelaskan, Indofood berusaha mengambil peluang tersebut. Selain meningkatkan kemampuan kader di posyandu, mereka juga menyiapkan kader baru demi mencegah stunting.
Indofood memiliki program Posyandu Mandiri. Axton menjelaskan, program ini membantu ibu-ibu hamil mendapatkan gizi lebih baik.
Indofood, menurut Axton, menjadikan stunting sebagai salah satu isu jangka panjang yang penting. Kualitas sumber daya manusia di Indonesia terancam menurun jika masalah ini tidak dicegah. Anak-anak yang mengalami stunting dihadapkan masalah kecerdasan dan kurangnya daya tahan tubuh.
Data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI pada 2019 mencatat sebanyak 6,3 juta balita mengalami stunting. Populasi balita di Indonesia adalah 23 juta.
Angka stunting Indonesia berada di urutan keempat dunia. Prevalensi balita stunting di Indonesia pada 2019 yakni 27,7 persen. Jumlah tersebut masih jauh dari batas yang ditetapkan WHO, yakni di bawah 20 persen.
Pendiri Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Veronica Colondom mengatakan, penanganan stunting harus menjadi perhatian semua pihak. Stunting adalah masalah besar dan juga menjadi dasar dari masa depan anak-anak Indonesia.
Selain stunting, menurut Veronica, pemerintah juga harus memperhatikan sejumlah hal penting lainnya, termasuk kesempatan anak-anak mendapat pendidikan. YCAB berusaha memberikan pelatihan vokasi kepada anak-anak yang tidak mampu.
“Vokasi itu juga penting untuk mendapatkan keterampilan. Percuma sekolah, tapi tidak bisa dapat pekerjaan. Itulah kenapa pelatihan keterampilan untuk anak-anak menjadi hal yang tidak kalah penting,” kata Veronica.
Discussion about this post