Balikpapan, KabarSDGs – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan kini tengah berfokus di bidang digitalisasi pendidikan sebagai paradigma baru di dunia pendidikan.
“Ini fokus kami dalam dua tahun terakhir, khususnya pada bidang digitalisasi pendidikan,” kata Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, Irfan Taufik, Senin (30/9).
Ia mengatakan untuk membangun paradigma itu, pihaknya memiliki kerja sama dengan pengembang digitalisasi di dunia pendidikan, yaitu Google dan Kelas Pintar. “Google itu andalan programnya adalah kandidat sekolah rujukan Google,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk Kelas Pintar masuk ke semua sekolah yang ada di Kota Balikpapan khususnya untuk di tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP), mengingat untuk tingkat berikutnya bukan wewenang Disdikbud Balikpapan namun menjadi wewenang Disdikbud Provinsi Kalimantan Timur.
Dari kedua program kerja sama tersebut, Irfan mengemukakan sistem belajar di Balikpapan memanfaatkan sejumlah teknologi, seperti TV pintar, komputer jinjing, dan lainnya.
Melalui sejumlah teknologi itu, tenaga pengajar akan semakin mudah memberikan pengetahuan di semua mata pelajaran.
“Semua jadi lebih kongkret, jadi untuk mempermudah anak-anak dan guru-guru kita dalam seluruh mata pelajaran dipelajari,” katanya.
Kemudahan anak-anak mendapatkan visual langsung dalam pembelajaran.
“Contohnya kita mengajarkan kepada anak-anak tentang kuda, tapi mereka tidak pernah melihat kuda. Maka dengan digitalisasi mereka bisa langsung melihat, ada gambarnya yang bergerak,” jelas Irfan.
Oleh sebab itu, dua program yang sama-sama menjadi nafas digitalisasi pembelajaran di Kota Balikpapan itu menjadi bagian penting dalam belajar dan mengajar di sekolah.
“Jadi melalui digitalisasi bisa belajar dimana saja, mau belajar dimana saja dan kapan saja itu bisa melalui digitalisasi. Itu sesuai dengan kurikulum merdeka belajar,” ucapnya.
Irfan menjelaskan di dalam platform kerja sama itu, para guru juga lebih mudah menyusun perangkat pembelajaran atau yang biasa disebut modul.
“Seperti kelas pintar, platform sudah ada dan juga modulnya sehingga tinggal memilih,” jelasnya.
Discussion about this post