Jakarta, KabarSDGs – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Institute for Sustainability and Agility (ISA) mendukung Universitas Sanata Dharma dan Interlink Australia dalam menyelenggarakan pendidikan formal ESG di Indonesia.
Kedua Program ESG ini diluncurkan dalam sebuah hybrid seminar, bertajuk “Human Capital Development for ESG/Sustainability Professionals”, yang diselenggarakan di Hotel Ashley Wahid Hasyim, Jakarta dan dihadiri juga secara online melalui platform Zoom dari berbagai kalangan termasuk profesional, mahasiswa, serta pegiat NPO.
Maria Rosaline Nindita Radyati, President Director ISA dan juga merupakan salah satu pakar di bidang ESG dan Sustainability di Indonesia mengatakan, hari ini, ISA memperkenalkan 2 program baru pendidikan dibidang ESG.
Pertama Program MMESG/Sustainability Universitas Sanata Dharma dan yang kedua adalah Program Diploma Project Management ESG dari Interlink Australia.
“Bersama tim pakar, kami merancang Program MM-ESG/Sustainability Universitas Sanata Dharma dengan menggunakan pendekatan pracademics, yaitu gabungan antara practical approaches dan academics. Mahasiswa akan banyak belajar dan terlatih dari studi kasus yang nyata serta mahir mengoptimalkan tools-tools ESG/Sustainability terkini.” Ujar Maria, dalam diskusi, Kamis (2/4/2024).
Sedangkan Program Diploma dari Interlink Australia, mengkombinasikan program pembelajaran jarak jauh yang telah disusun sedemikian rupa untuk menyiapkan talenta profesional yang andal.
Melalui program ini, kata dia, nantinya para lulusan dapat mengimplementasikan ESG secara strategis dan efisien sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
Tony Simmonds selaku Direktur Interlink Australia menyampaikan, Politeknik Australia dengan bangga mengumumkan peluncuran Program Diploma inovatif yang mewakili tonggak penting dalam upaya berkelanjutan untuk mendorong praktik berkelanjutan.
“Program inovatif ini menawarkan siswa kesempatan baik untuk meningkatkan perspektif global mereka sambil mengejar gelar Diploma dari institusi Politeknik terkemuka dan Pemerintah Australia,” ujarnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Tiberius Handono Eko Prabowo selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta menyebutkan, pihaknya bangga dapat bekerja sama dengan ISA untuk menyiapkan generasi yang dapat menjawab tantangan masa kini dan masa mendatang.
“Melalui pembukaan Program Magister Manajemen konsentrasi ESG/Sustainability karena keberlanjutan sebagai agenda pembangunan global dapat diwujudkan melalui pemimpin, praktisi, serta SDM yang berkualitas,” ungkapnya.
Sejumlah pekerjaan yang berkaitan dgn ESG, diantara data analisis, riset, manajemen operasional, sosial impact, product specialist dan lainnya. Sehingga ESG sangat dibutuhkan dalam setiap perusahaan, baik itu kementerian maupun lembaga.
“Profesi-profesi ini memerlukan ilmu pengetahuan terkait ESG dan sustainability ini,” ujar Amalia Yunita, CEO Arus Liar.
CEO Alun Alun Indonesia Chatarina Widjaja menjelaskan sejumlah poin penting tentang implementasi dan tantangan ESG/Sustainability, diantaranya trategi implementasi, keterlibatan pemangku kepentingan, manajemen resiko, perubahan budaya dan organisasi, juga pelaporan.
“Semua harus terukur dan perusahaan harus punya departemen khusus untuk sustainability,” ungkapnya.
Salah satu contohnya adalah PT VALE Indonesia yang sangat didukung oleh para direksi sehingga bisa terus mengembangkan ESG.
Seminar dihadiri oleh para pelaku usaha, akademisi serta figur yang berpengaruh dalam bidang ESG dan keberlanjutan di Indonesia, juga peserta dari berbagai kalangan termasuk profesional, mahasiswa, serta pegiat NPO baik secara offline di Hotel Wahid Hasyim, Jakarta, atau bergabung melalui platform Zoom.
Seminar hybrid itu menghadirkan sejumlah pembicara yang kompeten dibidangnya, diantaranya President Director of ISA Maria Rosaline N. Radyati, CEO Arus Liar Indonesia Amalia Yunita, Catharina Widjaja CEO of Alun Alun Indonesia, Director of Interlink Australia Tony Mjchael Simmonds, Chief Financial Officer Bernardus Irmanto, Dean of Economic Faculty Sanata Dharma University Tiberius Handono Eko Prabowo, dan Silverius Oscar Unggul, Vice Chairperson for Environmental and Forestry KADIN sebagai Keynote Speaker.
Para peserta webinar tidak hanya memperoleh wawasan baru mengenai kebutuhan dan tantangan ESG/Sustainability dimasa depan namun juga mengetahui gambaran mengenai
pentingnya peran individu dan profesional yang unggul untuk mewujudkan agenda 2030 Pembangunan Berkelanjutan terutama SDGs no. 4 yaitu Pendidikan Berkualitas.***
Discussion about this post