Balikpapan, Kabar SDGs – Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menyambut dengan hangat kedatangan Yang Mulia Datuk Seri Noridah Binti Abdul Rahim, Direktur Jenderal Departemen Wilayah Persekutuan Malaysia, pada Jumat (23/5) di Ruang Rapat I Balaikota Balikpapan.
Kunjungan tersebut bersama rombongan dari Departemen Wilayah Persekutuan Malaysia ini merupakan agenda kerja. Ini bertujuan untuk mengenalkan salah satu daerah di bawah yurisdiksi Wilayah Persekutuan Malaysia, yaitu Labuan.
Sebagai informasi, terdapat tiga wilayah yang termasuk dalam Wilayah Persekutuan Malaysia, yaitu Kuala Lumpur, Labuan, dan Putrajaya. Datuk Seri Noridah Binti Abdul Rahim menyatakan bahwa Labuan merupakan bagian dari pulau Kalimantan atau Borneo.
“Jadi, sebenarnya Labuan tidak kalah menarik dibanding daerah lainnya. Meskipun pulau ini kecil dengan populasi sekitar 100 ribu orang, tetapi dikelilingi oleh pantai yang indah,” ujarnya.
Ia membuka peluang wisata di daerah tersebut, termasuk menawarkan kesempatan kolaborasi dengan Pemerintah Kota Balikpapan.
“Kita akan mengeksplorasi potensi kerja sama dan hal lainnya yang bisa kita diskusikan. Karena dari perspektif ekosistem, tidak jauh berbeda dengan Balikpapan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa sektor utama di Labuan selama ini adalah minyak dan gas. Namun, masih ada banyak potensi lain yang sejenis dengan yang ada di Kota Balikpapan yang bisa dikembangkan.
“Kami juga memiliki niat untuk mengundang Pemerintah Kota Balikpapan untuk menghadiri acara Borneo Flora Festival yang akan berlangsung pada pertengahan Juli 2025 di Labuan,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengundang negara lain seperti Brunei Darussalam serta provinsi lain di Pulau Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat.
“Kami juga berencana berkunjung ke Kalimantan Barat. Setelah dari Kalimantan Timur, kami ingin menjelajahi Kalimantan Utara dan Selatan,” tambahnya.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menyampaikan bahwa ia pernah berkunjung ke Kuala Lumpur dan Putrajaya sebelumnya, meskipun ia belum pernah mengunjungi Labuan.
Ia berharap dengan kunjungan ini dapat menjadi awal bagi kerjasama antar kota terkait sektor pariwisata. “Siapa tahu, nantinya dari Bali, lewat Balikpapan, bisa mencapai Labuan dan Malaysia sebelum kembali ke Bali. Kami ingin menghubungkan,” jelas Bagus.
Hal ini juga dikarenakan jumlah wisatawan domestik dan internasional yang mengunjungi Balikpapan masih tergolong sedikit, tidak lebih dari tiga juta orang setiap tahunnya. “Kami ingin meningkatkan angka ini lebih tinggi lagi,” harapnya.
Apalagi, Malaysia yang mengusung semboyan Truly Asia terletak di pulau yang sama dengan Balikpapan, sehingga menawarkan budaya yang serupa, termasuk dalam tarian.
“Karena Dayak berasal dari suku Austronesia yang berasal dari Tiongkok, datang ke tempat ini. Itulah sebabnya kita sangat mirip,” ungkapnya.
Dengan beberapa negara yang memiliki hubungan erat, seperti Malaysia dan Brunei, ada banyak kesamaan dalam flora dan fauna yang dapat ditemukan.
“Oleh karena itu, ini merupakan hal yang positif dan kita dapat saling bertukar pengetahuan yang baik. Kita menghargai bahwa ini dapat menjadi kerja sama yang konstruktif, dengan tujuan memajukan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
Discussion about this post