SAMPANG, KabarSDGs – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dengan tegas menyatakan bahwa pondok pesantren telah menjadi pilar dalam pembangunan desa. Ia menekankan bahwa pondok pesantren di berbagai daerah terpencil telah menjadi pusat pendidikan, gerakan ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar.
“Jaringan alumni pondok pesantren yang telah tersebar luas dapat dimanfaatkan oleh desa untuk mempercepat pembangunan,” ungkapnya dalam siaran resminya.
Menteri Abdul Halim Iskandar, yang akrab disapa Gus Halim berkomitmen untuk terus mendorong sinergi antara pondok pesantren dan desa, terutama dalam bidang pendidikan.
“Saya yakin pendidikan berbasis pesantren memiliki banyak kelebihan. Akan tetapi, sebaiknya masyarakat tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga mengutamakan pendidikan formal sebagai bekal dalam kehidupan,” jelasnya.
Gus Halim meneruskan, generasi muda sangat penting dalam membangun Indonesia, baik di desa maupun di kota-kota besar. Oleh karena itu, ia berharap agar pendidikan mereka tidak terputus dan sebisa mungkin dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Gus Halim juga menekankan bahwa pendidikan tersebut harus seimbang antara kebutuhan agama dan negara. Ia berpendapat bahwa setidaknya lulusan SMA atau SMK harus menjadi target minimal, dan yang lebih baik lagi jika mereka bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar generasi muda dapat matang dan memperoleh pendidikan yang memadai sebagai bekal dalam kehidupan di luar sana.
“Dalam upaya mendukung pentingnya pendidikan di perguruan tinggi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi juga membuka kesempatan melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Program ini dapat diikuti oleh seluruh perangkat desa mulai dari tingkat S1 hingga S2,” terang Gus Halim.
Pendapat Gus Halim disambut baik oleh Bupati Pamekasan, Badrut Tamam. Ia sangat mendukung pentingnya pendidikan pesantren dalam membangun desa.
“Ada tiga hal penting bagi generasi milenial, yaitu agama, pendidikan, dan adaptasi terhadap perkembangan zaman,” ujarnya.
Gus Halim menegaskan, iman, ilmu pengetahuan, dan kolaborasi keduanya sangat diperlukan untuk membangun negara.












Discussion about this post