WASHINGTON DC, KabarSDGs –
Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Islam sedang mengikuti NAFSA Conference and Expo di Washington DC, Amerika Serikat. Dalam acara tersebut, Kemenag mengutus Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam beserta tiga Kepala Subdirektorat yang bertanggung jawab atas lembaga, tenaga kerja, dan akademik pada Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.
Partisipasi Kemenag dalam acara ini dianggap strategis untuk memperkuat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), terutama dalam upaya internasionalisasi institusi.
NAFSA merupakan asosiasi pendidikan global terbesar di dunia yang didedikasikan untuk memajukan pendidikan internasional dan jaringan kerjasama. Lebih dari 10.000 anggota dari 3.500 institusi pendidikan dari 160 negara tergabung dalam asosiasi ini.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, internasionalisasi PTKI adalah suatu keharusan dalam menghadapi tantangan global dan memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan saat ini.
“Internasionalisasi PTKI saat ini menjadi suatu keharusan. Diperlukan berbagai terobosan, termasuk mengirim delegasi Kementerian Agama untuk berpartisipasi aktif dalam forum internasional NAFSA Conference,” tegasnya saat melepas delegasi pada Senin (29/5/2023) dalam siaran resminya.
Ia berharap, delegasi dapat mempelajari praktik terbaik dalam pengembangan mutu pendidikan, tata kelola, pengembangan sumber daya, dan penelitian.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ahmad Zainul Hamdi menambahkan, pengiriman delegasi ini bertujuan untuk memperluas kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri, memperoleh informasi tentang Beasiswa Indonesia Bangkit, serta menjalin kerjasama akademik seperti program double degree, mobilitas mahasiswa, dan penelitian bersama.
“Delegasi telah berangkat ke Washington DC pada tanggal 29 Mei 2023. Hingga saat ini, mereka telah mengikuti konferensi dan menjalin kerjasama dalam acara pameran pendidikan internasional tersebut,” ujarnya.
Selain itu, delegasi juga mengunjungi berbagai universitas di Amerika Serikat hingga tanggal 9 Juni 2023. Keterlibatan dalam konferensi NAFSA Conference juga melibatkan delegasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud).
Dalam paparannya kepada perwakilan perguruan tinggi dari beberapa negara, Abdullah Faqih, Kasubdit Pengembangan Akademik yang mewakili delegasi, memaparkan program-program peningkatan pendidikan tinggi keagamaan Islam, seperti program mobilitas mahasiswa sebagai bagian dari Mahasiswa Berprestasi Kampus Merdeka (MBKM), pengembangan industri halal vokasi, kehadiran profesor tamu, dan berbagai layanan beasiswa untuk gelar, termasuk peluang program double degree.
“Kami sedang menjajaki kemungkinan kerjasama dengan perguruan tinggi di Amerika Serikat untuk melaksanakan program mobilitas mahasiswa dan program vokasi untuk UIN, IAIN, dan STAIN,” jelasnya.
Abdullah Faqih, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Project Management Unit (PMU) Beasiswa Indonesia Bangkit di Kemenag berharap, keikutsertaan dalam konferensi dan pameran pendidikan internasional ini akan mendorong PTKIN untuk berpartisipasi dalam acara prestisius ini dan mempromosikan PTKIN di tingkat global.
Discussion about this post