Bali, Kabar SDGs – Untuk mempertahankan kebersihan kawasan pantai setiap hari, Pengelola Pantai Jerman memiliki 22 petugas kebersihan. Sebanyak 16 petugas disediakan oleh Pemkab Badung, sementara 6 petugas lainnya langsung di bawah pengelolaan Pantai Jerman. Penyampaian ini dilakukan oleh I Ketut Werka, Pengelola Pantai Jerman dan Kelian Banjar Adat Segara, saat acara Havainas Beach Clean-Up pada Sabtu, 26 Oktober 2024.
Ketut Werka mengatakan bahwa belum ada kendala signifikan dalam penanganan sampah di sekitar Pantai Jerman. Namun, masalah musiman yang perlu perhatian adalah sampah yang terbawa oleh angin baratan.
“Hingga saat ini, tidak ada kendala berarti dalam penanganan sampah di sini karena kami membersihkannya setiap hari. Saat musim angin bertiup dari barat, sering terjadi penumpukan sampah di sepanjang pantai Jerman hingga Kuta. Itu telah menjadi masalah kami selama ini karena musiman,” ujarnya.
Dan saat periode musim angin barat pihaknya bekerja keras untuk segera membersihkan sampah kiriman tersebut agar wisatawan tetap nyaman saat mengunjungi Pantai Jerman.
Banyak wisatawan yang baru pertama kali datang saat musim angin barat mengeluhkan sampah kiriman tersebut.
“Wisatawan sering mengeluhkan fenomena tahunan ini karena tidak mengetahui bahwa hal tersebut merupakan fenomena alam musiman yang terjadi setiap tahun saat angin dari barat. Mereka ingin agar pantai tetap bersih, namun kesulitan menangani sampah kiriman yang besar,” ujar Ketut Werka.
Tentang kegiatan bersih-bersih pantai yang dilakukan oleh Havainas bersama komunitas Seasoldier Bali di Pantai Jerman kali ini, Ketut Werka mengapresiasinya.
“Kami dari pengelola sangat mengapresiasi kegiatan sekelompok masyarakat yang melakukan bersih-bersih pantai seperti hari ini,” ucapnya.
Ia menyatakan bahwa kegiatan pembersihan pantai tidak hanya dilakukan oleh kelompok masyarakat, tetapi juga banyak diadakan oleh mahasiswa, institusi pemerintahan, Kepolisian, dan TNI.
Tentang kegiatan pembersihan pantai yang diadakan hari ini, Caroline Putri selaku PT. Perwakilan Kanmo Retailindo, Manager Pemasaran Havaianas, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari program Keberlanjutan Havaianas dan akan dilaksanakan secara rutin.
“Program pembersihan pantai ini baru kami inisiasi tahun lalu tetapi akan dilakukan setiap tahun, dengan rencana untuk mengadakannya tidak hanya di Bali, tetapi juga di Jakarta pada tahun depan,” kata Caroline.
Program Keberlanjutan Havaianas telah dilakukan sejak lama dan terus berlanjut hingga saat ini. “Masyarakat dapat menyumbangkan sandal yang tidak terpakai atau rusak ke toko-toko Havaianas dan memasukkannya ke dalam drop box. Seluruh sandal tersebut akan dibawa ke NGO setempat untuk didaur ulang menjadi benda-benda yang memiliki nilai ekonomis dan dapat dimanfaatkan kembali,” paparnya.
Mengenai pemilihan lokasi bersih-bersih di Pantai Jerman, Caroline menjelaskan bahwa lokasi ini dipilih setelah berkonsultasi dengan Seasoldier Bali.
“Dari hasil diskusi dengan Seasoldier Bali kira-kira pantai mana yang butuh perhatian dan rekomendasi dari mereka di sini karena banyak sampah puntung rokok. Jadi mereka bilang kalau mau lebih tepat di Pantai Jerman dulu,” ucapnya.
Tidak hanya sekedar bersih-bersih pantai puluhan peserta Havainas Beach Clean-Up juga diajak mengunjungi tempat pengolahan pendaurulangan sampah dari Seasoldier.
Di sana seluruh peserta melihat proses daur ulang sampah-sampah plastik dan lain sebagainya menjadi benda yang bisa digunakan kembali dan juga termasuk sandal bekas yang berhasil terkumpul sebelum hari ini.
“Selain itu, hasil sampah yang terkumpul di Pantai Jerman kita bawa ke sana sekaligus sandal bekas yang terkumpul hingga 2 pasang sendal akan kita jadikan benda lagi di sana,” imbuhnya.
Kegiatan Beach Clean-Up kali ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Keberlanjutan Sedunia atau World Sustainability Day yang jatuh pada tanggal 26 Oktober 2024.
Program Beach Clean Up ini merupakan bagian dari kampanye keberlanjutan yang selalu menjadi prioritas bagi merek asal Brasil ini.
Kegiatan ini diadakan di Pantai Jerman, Kuta, Bali, bersama dengan teman-teman relawan dari Havaianas serta bagian dari komunitas Sea Soldier Bali.
“Kami di Havaianas percaya bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Melalui Beach Clean Up ini, kami ingin mengajak semua orang, dari pelanggan hingga komunitas lokal, untuk lebih peduli terhadap dampak sampah di lautan kita,” ujar Vice President dari Footwear and Active di Kanmo Group, Lee Walker, dalam keterangan tertulisnya.
Ia berharap inisiatif ini bisa memberikan manfaat nyata bagi ekosistem pesisir dan menginspirasi lebih banyak orang untuk terlibat dalam aksi keberlanjutan.
Menjadi merek sandal yang mengedepankan keberlanjutan, Havaianas memiliki inisiatif ReCycle Corner di toko Havaianas yang berlokasi di Sunset Road.
ReCycle Corner ini menganjurkan para pelanggan untuk menyumbangkan sandal Havaianas lama mereka untuk diolah kembali oleh mitranya.
Sampah-sampah yang terkumpul dari ReCycle Corner dan acara Beach Clean Up tahun ini juga akan digabung dan diolah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)-3R (Reduce, Reuse, Recycle) Seminyak (TPST-3R Seminyak), sebuah fasilitas daur ulang sampah yang dikunjungi para peserta setelah acara pembersihan pantai.
Selama dua tahun berturut-turut, kegiatan Havaianas Beach Clean Up kali ini diadakan dengan lembaga non-profit Seasoldier, yang dioperasikan oleh timnya di Bali.
Seasoldier Bali terkenal akan dedikasinya dalam perlindungan laut dan ekosistemnya.
“Kolaborasi kedua kami dengan Havaianas dalam Beach Clean Up ini adalah bentuk nyata dari komitmen kami untuk melestarikan pantai dan laut Bali,” ujar Project Coordinator Seasoldier Bali, Rafrizal.
Discussion about this post