Bener Meriah, Kabar SDGs – Harga kopi Arabika Gayo jenis gelondong di Kabupaten Bener Meriah kembali mengalami kenaikan, Sabtu, 1 November 2025. Di tingkat petani, harga kini mencapai Rp27 ribu per bambu, naik seribu rupiah dibandingkan sehari sebelumnya yang berada di angka Rp26 ribu.
Burhan, salah satu toke kopi di kawasan Kenawat Redelong, Kecamatan Bukit, mengatakan tren kenaikan ini berpotensi berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Menurutnya, faktor cuaca menjadi penentu utama dalam peningkatan harga.
“Dalam beberapa hari ini cuaca sangat mendukung. Satu kaleng gelondong kopi bisa menghasilkan 2,4 kilogram green bean. Tapi kalau musim hujan, hasilnya hanya sekitar dua kilogram. Jadi, salah satu penyebab naik turunnya harga adalah kondisi cuaca, di samping permintaan yang juga semakin tinggi,” ujar Burhan.
Ia menambahkan, harga biji kopi Arabika Gayo jenis green bean dengan kadar air 18 persen kini berada di kisaran Rp125 ribu per kilogram. Sementara kopi siap ekspor mencapai Rp150 ribu per kilogram.
Namun di balik kabar baiknya harga, Burhan mengingatkan para petani agar tetap waspada terhadap maraknya pencurian kopi di kebun warga. Ia mengaku belakangan ini aksi pencurian semakin sering terjadi, bahkan disertai perusakan tanaman.
“Para pencuri nekat memetik buah kopi di kebun warga dan merusak ranting serta batang pohon. Mereka beraksi pada malam hari. Jadi, saya imbau para petani untuk lebih berhati-hati, sebaiknya lakukan ronda setiap pagi hingga tengah malam,” tegasnya.
Kenaikan harga kopi Arabika Gayo kali ini menjadi kabar gembira bagi petani di dataran tinggi Bener Meriah, namun juga menjadi pengingat bahwa hasil kerja keras mereka perlu dijaga dari ancaman pencurian. Kombinasi cuaca baik dan meningkatnya permintaan pasar global membuat harapan baru bagi sektor perkebunan kopi yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat setempat.











Discussion about this post