Bengkulu, Kabar SDGs – Kementerian Perhubungan mempercepat proses normalisasi alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai sebagai langkah strategis mendukung kelancaran arus logistik dan pelayaran ke wilayah-wilayah terluar, termasuk Pulau Enggano. Komitmen ini ditegaskan langsung oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melalui keterangan pers di Jakarta, Senin lalu (14/07).
Menurut Dudy, sejak alur pelayaran kembali dibuka, tercatat 39 aktivitas kapal telah berlangsung, dengan 12 kapal yang sebelumnya sempat tertahan kini berhasil keluar dari pelabuhan. Upaya ini, katanya, bertujuan mengembalikan fungsi vital Pelabuhan Baai sebagai simpul logistik regional dan nasional.
Salah satu langkah konkret percepatan dilakukan melalui survei hidrografi untuk memastikan keamanan dan kedalaman jalur pelayaran. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Pulau Baai, Distrik Navigasi Teluk Bayur, PT Pelindo Regional 2 Bengkulu, dan PT Rukindo.
“Survei ini merupakan bagian dari mitigasi risiko keselamatan pelayaran, mengingat lalu lintas kapal sudah mulai kembali normal,” ujar Dudy.
Ia menekankan bahwa prioritas pelayaran saat ini diarahkan untuk mendukung distribusi kebutuhan pokok dan bahan bakar ke Pulau Enggano. Kapal-kapal yang beroperasi membawa muatan seperti sembako, ikan, serta bahan bakar minyak untuk memastikan keberlangsungan kehidupan dan aktivitas ekonomi warga setempat.
“Fokus utama kami adalah menjamin kelancaran pasokan logistik agar perekonomian masyarakat Enggano segera pulih dan bergerak,” tandasnya.












Discussion about this post