• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
11 November 2025
No Result
View All Result
Kabar SDGs
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home SUSTAINABILITY EKONOMI

Eksportir Indonesia Dihimbau Perhatikan Penggunaan Pewarna Makanan untuk Produk Ekspor

by SDGS Admin
8 Mei 2025
Eksportir Indonesia Dihimbau Perhatikan Penggunaan Pewarna Makanan untuk Produk Ekspor
21
SHARES
133
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

Jakarta, Kabar SDGs – Perwakilan Perdagangan Indonesia di Amerika Serikat telah meminta eksportir Indonesia untuk lebih memperhatikan pemakaian pewarna makanan dalam barang-barang yang dikirim ke negeri tersebut.

Hal ini berkaitan dengan rencana Pemerintah AS untuk melarang penggunaan delapan jenis pewarna sintetis yang berasal dari minyak bumi dalam makanan, minuman, dan produk farmasi di pasar AS, dengan kebijakan ini dijadwalkan mulai berlaku pada akhir 2026.

BACA JUGA

Edi Purwanto Dorong Pinang dan Kayu Manis jadi Komoditas Strategis

Edi Purwanto Dorong Pinang dan Kayu Manis jadi Komoditas Strategis

5 September 2025
UMKM Gresik Tembus Ekspor Perdana Pakan Ternak ke Malaysia

UMKM Gresik Tembus Ekspor Perdana Pakan Ternak ke Malaysia

29 Juni 2025
Beragam Produk dari Indonesia Bakal Kena Imbas Tarif Trump

Beragam Produk dari Indonesia Bakal Kena Imbas Tarif Trump

7 April 2025

Dhonny Yudho Kusuma, yang menjabat sebagai Kepala Indonesian Trade Promotion Center Chicago, mengingatkan bahwa pelarangan ini didasarkan pada penelitian yang mengaitkan penggunaan pewarna sintetis dengan berbagai penyakit.

“Larangan ini berdasarkan pada penelitian yang menunjukkan hubungan antara pewarna sintetis dengan kondisi seperti hiperaktivitas, diabetes, dan kanker. Walaupun sejumlah peneliti mengatakan bahwa bukti hubungan itu belum sepenuhnya jelas,” ungkap Dhonny pada Senin (5/5).

Ia melanjutkan bahwa meskipun hubungan antara pewarna sintetis dan berbagai penyakit memerlukan penelitian lebih mendalam, larangan ini akan berdampak pada nilai impor produk makanan dari seluruh dunia, termasuk yang berasal dari Indonesia.

“Larangan penggunaan pewarna sintetis dalam produk makanan akan menambah daftar hambatan untuk memasuki pasar AS. Selain potensi peningkatan tarif impor dari Pemerintah AS, pelarangan ini diharapkan akan mempengaruhi total nilai impor produk makanan di AS secara internasional, termasuk dari Indonesia,” kata Dhonny.

Rencana untuk melarang delapan pewarna sintetis itu diumumkan oleh Menteri Kesehatan AS, Robert F. Kennedy Jr., dalam konferensi pers pada 22 April 2025, bersama dengan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, Marty Makary.

Dalam acara tersebut, FDA berjanji untuk menghapus penggunaan dua pewarna makanan sintetis, yakni Citrus Red No. 2 dan Orange B dalam beberapa bulan mendatang. Selain itu, enam pewarna sintetis lainnya, yaitu Red Dye No. 40, Yellow Dye No. 5, Yellow Dye No. 6, Blue Dye No. 1, Blue Dye No. 2, dan Green Dye No. 3, akan dilarang mulai akhir 2025.

Kepala FDA juga meminta agar produsen makanan menghindari penggunaan Red Dye No. 3 sebelum akhir tahun 2026. Tenggat waktu tersebut lebih cepat dibandingkan dengan pengumuman sebelumnya yang berkisar tahun 2027 hingga 2028.

Dhonny menambahkan bahwa saat ini belum ada kejelasan mengenai sanksi yang akan diterapkan karena belum ada kesepakatan resmi antara FDA dan industri makanan di AS.

“Sampai konferensi pers selesai, tidak ada perjanjian resmi antara FDA dan sektor makanan terkait penghapusan pewarna sintetis dalam produk makanan. Dengan kata lain, belum ada kepastian mengenai sanksi yang akan dikenakan kepada pelaku usaha yang melanggar aturan tersebut,” jelas Dhonny.

Namun, asosiasi industri di AS telah menyampaikan proposal untuk kepatuhan secara sukarela kepada FDA. Sementara itu, sejumlah produsen makanan olahan sedang melakukan reformulasi agar produk mereka tetap sesuai dengan regulasi baru sambil mempertahankan kualitas yang sama seperti sebelumnya.

Menanggapi larangan terhadap delapan pewarna sintetis, FDA berencana untuk memberikan izin penggunaan empat pewarna makanan alami dalam beberapa minggu mendatang. Penghargaan kepada keempat pewarna alami ini ditujukan untuk mempermudah pergeseran menuju bahan yang lebih aman. Keempat pewarna alami tersebut meliputi kalsium fosfat, ekstrak biru galdieria, biru gardenia, dan ekstrak bunga butterfly pea.

Dhonny berpendapat bahwa beralih ke pewarna alami dapat meningkatkan biaya produksi. Pewarna alami biasanya memiliki harga lebih tinggi dibandingkan pewarna sintetis. Selain itu, untuk mencapai warna yang cerah, pewarna alami membutuhkan volume yang lebih besar daripada pewarna sintetis.

“Dari sudut pandang beberapa produsen, ini berpotensi menyebabkan gangguan dalam rantai pasokan dan kemungkinan kenaikan harga makanan bagi konsumen di AS,” ungkap Dhonny.

Share8SendTweet5
Previous Post

PT Harsen Laboratories Lakukan Bakti Sosial pada Pelayanan KB Serentak

Next Post

Pemanfaatan Investasi Pina Mulai Dijalankan di Kota Jayapura

Next Post
Pemanfaatan Investasi Pina Mulai Dijalankan di Kota Jayapura

Pemanfaatan Investasi Pina Mulai Dijalankan di Kota Jayapura

JNE Raih Indonesia CSR Brand Equity Awards 2025

JNE Raih Indonesia CSR Brand Equity Awards 2025

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Kuala Tanjung Layani Kapal Internasional Perdana MSC Zaina III

Kuala Tanjung Layani Kapal Internasional Perdana MSC Zaina III

10 November 2025
Program Pekarangan Bergizi Tekan Laju Inflasi di Penajam Paser Utara

Program Pekarangan Bergizi Tekan Laju Inflasi di Penajam Paser Utara

10 November 2025
Menyeberangkan Harapan: ASDP Edukasi Gizi Ibu dan Anak di Banyuwangi

Menyeberangkan Harapan: ASDP Edukasi Gizi Ibu dan Anak di Banyuwangi

10 November 2025
Menjaga Pantai, Menumbuhkan Harapan: ASDP Tanam 3.000 Mangrove di Mawali

Menjaga Pantai, Menumbuhkan Harapan: ASDP Tanam 3.000 Mangrove di Mawali

10 November 2025
Wali Kota Kediri Buka Pencak Dor Omah Sawah 2025 untuk Peringati Hari Santri Nasional

Wali Kota Kediri Buka Pencak Dor Omah Sawah 2025 untuk Peringati Hari Santri Nasional

10 November 2025

POPULAR

  • Pelajar Riau Raih Penghargaan NASA dalam Keamanan Siber

    Pelajar Riau Raih Penghargaan NASA dalam Keamanan Siber

    28 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Harga Kopi Arabika Gayo di Bener Meriah Naik Dipicu Cuaca Baik dan Permintaan Tinggi

    22 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Pemkab Barito Timur Dukung Pengelolaan Lahan Eks Perusahaan Sawit oleh PT Agrinas Palma Nusantara

    22 shares
    Share 9 Tweet 6
  • PGE Lampaui Target Pendapatan dan Tegaskan Komitmen Menuju Energi Bersih Nasional

    21 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Pembangunan Superblok Pakuwon di IKN Segera Dimulai Maret 2026

    20 shares
    Share 8 Tweet 5

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.