Jakarta, Kabar SDGs — Komoditas kopi Gayo yang diekspor ke pasar internasional dari Bener Meriah akan menerapkan sistem jejak digital, untuk memastikan setiap biji kopi yang dikirim memiliki informasi asal jelas dan terverifikasi secara elektronik.
Rencana ini disampaikan oleh Wakil Bupati Bener Meriah, Dailami, saat bertemu dengan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, di Jakarta pada hari Jumat, 27 April 2025.
“Untuk mendukung perubahan digital ini, kami memerlukan infrastruktur internet yang menjangkau hingga ke area terpencil. Oleh karena itu, kami sangat menginginkan bantuan dari Kementerian Komunikasi dan Digital,” kata Dailami.
Dailami menyatakan kepada Nezar bahwa proyek ini memerlukan jaringan internet yang merata hingga ke desa-desa. Ia berharap Kementerian Komunikasi dan Digital segera mempercepat penyediaan jaringan di seluruh wilayah Bener Meriah.
Dengan adanya langkah tersebut, para petani dan pelaku usaha Kopi Gayo dapat mengakses sistem digital yang memungkinkan mereka melacak dan menunjukkan setiap tahap produksi kopi Gayo, dari kebun hingga ke tangan pembeli internasional dengan akurasi dan waktu nyata.
“Untuk mendukung perubahan digital ini, kami memerlukan infrastruktur internet yang menjangkau hingga ke area terpencil. Oleh karena itu, kami sangat menginginkan bantuan dari Kementerian Komunikasi dan Digital,” kata Dailami.
Dailami menegaskan bahwa digitalisasi jejak menjadi kebutuhan yang mendesak, terutama untuk menjaga reputasi kopi Gayo sebagai produk berkualitas tinggi.
Ia berpendapat, dengan sistem ini, para petani dan pengusaha kopi Gayo bisa lebih gampang membuktikan kualitas produk mereka, serta membantu pemerintah dalam menganalisis potensi daerah dengan lebih cepat dan efisien. Menanggapi penjelasan tersebut, Wamen Komdigi Nezar Patria mengungkapkan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kebutuhan digitalisasi di Bener Meriah. Ia menyebutkan kemungkinan untuk mengintegrasikan program Bakti Kominfo guna mendukung infrastruktur yang diperlukan.
“Kami akan lakukan kajian lebih mendalam, termasuk kemungkinan dukungan dari program Bakti Kominfo. Kami akan petakan kebutuhan digitalisasi di Bener Meriah dan mencari cara terbaik untuk terlibat dan memberikan kontribusi,” tambahnya.
Di akhir pertemuan, Nezar menunjukkan ketertarikan pada potensi Kabupaten Bener Meriah dan berencana untuk mengunjungi daerah itu dalam waktu dekat.
Discussion about this post