Kediri, Kabar SDGs – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dan Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin memberikan bantuan kepada 180 anak-anak yatim piatu. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri pada hari Rabu, tanggal 26 Maret 2025. Bantuan untuk anak-anak yatim tersebut merupakan hasil kerja sama antara Baznas Kota Kediri, OJK, dan Lembaga Amil Zakat.
“Saya menghargai kerja Baznas Kota Kediri yang telah berperan dalam mendistribusikan zakat, infak, dan sedekah kepada mereka yang layak menerimanya. Saya juga berterima kasih kepada semua lembaga pengelola zakat, kantor OJK, serta kelompok kerja kepala sekolah yang telah bahu membahu menciptakan kebahagiaan bagi anak-anak ini,” katanya.
Mbak Vinanda menyatakan bahwa acara ini tidak hanya sekadar memberikan bantuan. Ini juga merupakan wujud kasih sayang, perhatian, dan dukungan terhadap anak-anak yatim. Diharapkan agar mereka tetap bersemangat dalam merencanakan masa depan. Sebab anak-anak ini adalah penerus bangsa yang perlu dilindungi dan diperhatikan. Pemkot Kediri berkomitmen untuk membangun sistem yang inklusif, memastikan bahwa pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan tersedia untuk seluruh anak, termasuk juga anak-anak yatim, agar mereka mendapatkan hak yang sama untuk tumbuh dan berkembang secara baik. “Semoga kegiatan ini membawa keberkahan bagi kita semua, serta mengalirkan rezeki kepada para donatur dan menjadi amal jariyah yang berkelanjutan,” ujarnya.
Wali Kota Kediri menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari usaha untuk menciptakan generasi yang produktif dan mandiri, yang tidak hanya mengenai berbagi kebahagiaan. Namun, juga menghadirkan nilai-nilai pendidikan dan pemberdayaan bagi anak-anak. Salah satu contohnya adalah Gerakan Menabung yang diprakarsai oleh OJK. Ini adalah langkah penting untuk menanamkan kebiasaan menabung sejak usia dini, mengajarkan cara mengelola keuangan, sekaligus membangun kemandirian di masa depan. “Saya berharap dengan adanya gerakan ini, anak-anak dapat lebih paham cara mengelola keuangan secara bijaksana untuk masa depan mereka. Saya berpesan agar mereka terus giat belajar untuk mencapai cita-cita mereka,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, Kepala OJK Ismirani Saputri menambahkan bahwa acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan inklusi keuangan, terutama dalam konteks syariah. Berdasarkan survei, literasi keuangan konvensional berada di angka 65%, sedangkan untuk syariah hanya 39%. Untuk inklusi, yang konvensional tercatat di 75% dan syariah di angka 12,9%. Gerakan Ramadhan ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Hari ini, rekening tabungan untuk pelajar dari Bank Jatim Syariah dan BSI akan dibagikan. “Menjelang Hari Raya Idul Fitri, tidak hanya arus mudik yang diperhatikan, tetapi juga aliran dananya. Anak-anak dapat memanfaatkan rekening ini untuk menabung. Semoga ini bermanfaat,” tambahnya.
Turut hadir dalam acara ini, Ketua Baznas Kota Kediri Dawud Syamsuri, pemimpin lembaga pengelola zakat di Kota Kediri, pimpinan Bank Jatim Syariah dan BSI, K3S SD Kota Kediri, pengurus Baznas, serta tamu undangan lainnya.
Discussion about this post