JAKARTA, KabarSDGs – Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan, digitalisasi harus diimplementasikan di Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia (InJourney) guna meningkatkan pelayanan dan mendorong transparansi. Menurutnya, data menjadi kunci untuk menyediakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
“Oleh karena itu, InJourney harus menjalankan proses digitalisasi untuk mempermudah pelayanan dan mendeteksi perubahan dengan lebih transparan,” ujarnya dalam siaran tertulisnya.
Erick Thohir juga menyoroti pentingnya pemahaman digitalisasi oleh generasi muda, karena sektor pelayanan dan industri pariwisata sangat bergantung pada data.
“Saya yakin kehadiran generasi muda akan mempercepat transformasi digitalisasi di InJourney,” tegasnya.
Erick menganggap InJourney sebagai perusahaan yang terus berkembang.
Saya berharap, generasi muda dapat berperan aktif dalam mencapai transformasi yang diinginkan oleh perusahaan ini,” harapnya.
InJourney sendiri merupakan BUMN Holding yang terdiri dari beberapa perusahaan, termasuk PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Hotel Indonesia Natour, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko, dan PT Sarinah, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2021 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aviasi Pariwisata Indonesia.
Discussion about this post