• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
8 February 2023
No Result
View All Result
Kabar SDGs
Advertisement
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home SUSTAINABILITY LINGKUNGAN

Konservasi Berbasis Masyarakat di Tangkahan Mendapat Pengakuan Internasional

by Riski Yanti
14 January 2023
Konservasi Berbasis Masyarakat di Tangkahan Mendapat Pengakuan Internasional
15
SHARES
96
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

LANGKAT, KabarSDGs – Tangkahan merupakan ekowisata di dalam Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Selain dikenal dengan konservasi gajah, Tangkahan juga lekat akan konservasi berbasis masyarakat.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada masyarakat di Tangkahan atas upayanya dalam menjaga Taman Nasional,” ujar CEO Global Environment Facility (GEF), Carlos Manuel Rodriguez, saat mengunjungi Tangkahan, di Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat (13/1).

BACA JUGA

Melalui HP Street Code, HP Indonesia Berikan Keterampilan Masa Depan

Melalui HP Street Code, HP Indonesia Berikan Keterampilan Masa Depan

26 January 2023
Menteri LHK : World Water Forum ke-10 akan Diselenggarakan di Bali Tahun 2023

Menteri LHK : World Water Forum ke-10 akan Diselenggarakan di Bali Tahun 2023

19 January 2023
Suryawan Putra Hia Dianngkat jadi Dirut KAI Commuter yang Baru

Suryawan Putra Hia Dianngkat jadi Dirut KAI Commuter yang Baru

19 January 2023

Salah satu agenda dalam kunjungan tersebut adalah melakukan pertemuan dan diskusi dengan komunitas lokal Lembaga Pariwisata Tangkahan (LPT), pemerintah Desa Namo Sialang dan Sei Serdang, Balai Besar KSDA Sumatera Utara, serta para mitra Balai Besar TNGL, yaitu CRU Tangkahan, Ganesha dan Conserve Project.

“Saya juga berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia karena sudah melakukan upaya yang sangat besar, khususnya melibatkan masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi,” kata Carlos.

GEF merupakan mekanisme pendanaan yang dibentuk sejak tahun 1991 untuk menggalang kerjasama internasional dalam mengatasi ancaman lingkungan global.

Saat ini, GEF telah mendukung upaya konservasi di 150 negara, dan Indonesia merupakan negara yang mendapat alokasi terbesar setelah China dan Brazil.

Saat diskusi, Carlos menyampaikan empat pendekatan perencanaan jangka panjang yang akan GEF lakukan. Pertama, memperkuat kapasitas ranger. Kedua, pengembangan infrastruktur strategis untuk peningkatan pelayanan lembaga pengelola.

Ketiga, peningkatan manajemen bersama antara pemerintah, NGO, akademisi dan komunitas lokal. Keempat, visi panjang untuk sumatera terkait restorasi habitat dan konservasi satwa liar.

Pada pertemuan tersebut, Kepala Balai Besar TNGL U. Mamat Rahmat menyambut baik pendekatan perencanaan GEF dan berharap dapat diterapkan di Tangkahan. Dirinya mengajak LPT dan seluruh mitra untuk terus melanjutkan dan mengembangkan kegiatan wisata alam berbasis konservasi di Tangkahan.

Di sela-sela pertemuan, terdapat fakta unik yang menjawab rasa penasaran warga Tangkahan.

Nama seekor anak gajah yang lahir pada tanggal 17/11/2021 lalu di Tangkahan, namanya diberikan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya, ternyata diambil dari nama CEO GEF saat ini, yang ternyata pernah juga menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Energi negara Costa Rica. Ya, anak gajah itu juga bernama “Carlos”.

Pada kunjungannya ke Tangkahan, CEO GEF Carlos Manuel Rodriguez didampingi oleh Manager Program Unit GEF) Caude Gascon bersama dengan Direktur Pengelolaan Kawasan Konservasi, Jefry Susyafrianto, Sekretaris Ditjen PPI, Agus Rusly dan perwakilan Biro Kerja Sama Luar Negeri KLHK.

Share6SendTweet4
Previous Post

Pelabuhan, Bandara, dan Jalan di Enggano Terus Dikembangkan

Next Post

Membangun Desa di Perbatasan Kawasan ASEAN untuk Mencapai Tujuan SDGs

Next Post
Membangun Desa di Perbatasan Kawasan ASEAN untuk Mencapai Tujuan SDGs

Membangun Desa di Perbatasan Kawasan ASEAN untuk Mencapai Tujuan SDGs

Penawaran Menarik Tiket Kereta Api, KAI Terapkan Tiga Tarif Berbeda

Penawaran Menarik Tiket Kereta Api, KAI Terapkan Tiga Tarif Berbeda

Discussion about this post

NEWS UPDATE

NU Siap Hadapi Abad Kedua

NU Siap Hadapi Abad Kedua

7 February 2023
Rombongan SDNU Pemanahan Kunjungi Makam Rois Syuriah NU Pertama di Jogja

Rombongan SDNU Pemanahan Kunjungi Makam Rois Syuriah NU Pertama di Jogja

6 February 2023
Presiden Jokowi Resmikan Revitalisasi Pasar Sukawati di Bali, Ini Harapannya

Presiden Jokowi Resmikan Revitalisasi Pasar Sukawati di Bali, Ini Harapannya

1 February 2023
Pemerintah Targetkan 4000 Desa Wisata Daftar ADWI 2023

Pemerintah Targetkan 4000 Desa Wisata Daftar ADWI 2023

31 January 2023
Banjir dan Longsor Melanda Kota Manado, 1 Orang Meninggal Dunia

Banjir dan Longsor Melanda Kota Manado, 1 Orang Meninggal Dunia

27 January 2023

POPULAR

  • Rombongan SDNU Pemanahan Kunjungi Makam Rois Syuriah NU Pertama di Jogja

    Rombongan SDNU Pemanahan Kunjungi Makam Rois Syuriah NU Pertama di Jogja

    22 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Kerajinan Cantik dari Kayu Pinus

    209 shares
    Share 84 Tweet 52
  • Ini Perbedaan Wisata Religi dan Wisata Halal

    56 shares
    Share 22 Tweet 14
  • Presiden Jokowi Resmikan Revitalisasi Pasar Sukawati di Bali, Ini Harapannya

    17 shares
    Share 7 Tweet 4
  • NU Siap Hadapi Abad Kedua

    17 shares
    Share 7 Tweet 4

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.