JAKARTA, KabarSDGs — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengundang Pendeta Gilbert Lumoindong dan Ustadz Muhammad Nur Maulana ke Graha BNPB untuk menyaksikan secara langsung proses penanganan bencana di Indonesia.
Undangan Kepala BNPB tersebut karena menilai pemuka agama — sosok penting yang dapat menjadi tokoh penyebaran informasi kredibel di masa pandemi COVID-19. Menyikapi kondisi di tengah masih terjadinya penyebaran virus SARS-CoV-2.
“Saya tadi oleh anugerah Tuhan diajak (ke Graha BNPB) Ketua BNPB, Bapak Letjen TNI Doni Monardo untuk melihat bencana bukan hanya CCOVID-19, tapi juga bencana alam,” ujar Pendeta Gilbert Lumoindong saat berkunjung ke Graha BNPB, dalam keterangan tertulis Tim Komunikasi Publik Satgas Penanganan COVID-19, diterima KabarSDGs, Senin (3/8/2020).
Menurut pendeta Gilbert, selain mengikuti protokol kesehatan, masyarakat juga perlu memiliki kedisiplinan rohani dalam menghadapi COVID-19. Hal ini diperjelas melalui pesan-pesan yang disampaikannya saat melakukan kunjungan.
“Yang pertama, kita harus berdisiplin untuk takut akan Tuhan karena dengan berdoa, beribadah, semangat mencari Tuhan, banyak hal baik terjadi,” jelasnya.
Kedua, katanya, kita harus disiplin dalam mengasihi, saudara-saurada karena kita berbeda-beda bangsa, suku, (dan) agama. Tapi, bukan saatnya lagi (saling membenci) di tengah dunia yang akan berakhir ini.
“Mari kita saling mengasihi, mari kita saling menopang. Kita sesama anak bangsa harus saling menguatkan satu sama lain, harus saling mengasihi,” ucapnya.
Pendeta Gilbert juga tidak lupa mengingatkan masyarakat betapa pentingnya mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sejak beberapa bulan lalu.
Ketiga, ujarnya, mari kita berdisiplin mengikuti protokol kesehatan yang ada. Karena dengan mengikuti protokol kesehatan yang ada seperti menjaga jarak, seperti cuci tangan, seperti menjaga kesehatan, dan pakai masker. “Ini hal-hal yang paling penting untuk kita menjaga semuanya,” ungkapnya.
Dia mengingatkan masyarakat betapa pentingnya menjaga ekosistem alam di tengah pandemi ini, tentu saja hal ini untuk menghindari adanya bencana tambahan yang disebabkan oleh keteledoran manusia dalam menjaga alam.
“Disiplin bagaimana kita mengatur alam ini, jangan menjarah alam ini serakus-rakusnya. Tapi, ikuti ekosistem alam yang ada,” jelasnya.
Pada pesan terakhir, pendeta Gilbert menganjurkan masyarakat untuk hidup pada jalur kebenaran. Hal ini disampaikan agar masyarakat tidak terkelabui kondisi baru yang saat ini harus dihadapi, sehingga tidak ada individu yang jatuh ke lubang yang salah akibat kondisi baru ini.
Sebelumnya, Ustad Muhammad Nur Maulana dalam kunjungannya ke kantor BNPB, juga mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, yaitu pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Menjaga jarak di tengah pandemi sudah menjadi anjuran dalam agama Islam.
“Kalau Nabi menganjurkan (menjaga jarak) satu tombak, dalam satu hadist disebutkan jika ada wabah engkau (menjaga jarak) satu tombak. Jadi memang sudah dianjurkan dari agama kita. Untuk itu, ayo kita saling membantu, kita saling menjaga karena barangsiapa yang menyelamatkan satu nyawa bagaikan dia menyelamatkan satu manusia, semua manusia di dunia ini,” ucap ustad Maulana.
Ustad Maulana berpesan kepada masyarakat untuk menghadapi adaptasi kebiasaan baru dengan tetap menjaga kesehatan, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak.
“Tetap jaga kesehatan. Ingat, new normal bukan berarti COVID sudah tidak ada, tetapi kita berada bersama dengan COVID. Bagaimana kita bisa menjaga kesehatan? Ingat pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” tutupnya.
Discussion about this post