AGAM, KabarSDGs – Unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Maninjau, yang merupakan bagian dari PT PLN Indonesia Power, telah menyediakan tempat tinggal sementara dan bantuan kebutuhan pokok bagi para korban tanah longsor di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Kamis (13/7).
Pengawas Keselamatan Kesehatan Kerja dan Keamanan Unit PLTA Maninjau, Khairul Anas mengatakan, mereka telah menyediakan dua unit rumah di Mess PLN yang terletak di Muko-muko, Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya.
“Rumah yang kami sediakan tersebut dalam kondisi yang layak huni, dilengkapi dengan penerangan dan air. Rumah-rumah ini ditujukan bagi korban yang rumahnya rusak akibat tanah longsor,” katanya dalam siaran tertulisnya.
Menurutnya, dua kepala keluarga korban tanah longsor di Muko-muko sudah menempati hunian sementara tersebut. Namun, satu kepala keluarga telah dijemput oleh keluarga mereka, sedangkan satu keluarga lainnya masih tinggal di lokasi dengan tujuh anggota keluarga.
“Di Mess PLN juga terdapat banyak ruangan yang dapat digunakan sebagai tempat tinggal sementara, tetapi hanya dua ruangan yang digunakan karena keterbatasan penerangan dan air. Jika diperlukan, mereka akan mengajukan permohonan kepada manajer untuk memanfaatkan ruangan lainnya,” ungkap Khairul.
Ia melanjutkan, selain tempat tinggal sementara, warga yang tinggal di sana juga telah diberikan bantuan kebutuhan pokok seperti beras, mie instan, dan sebagainya. Bantuan kebutuhan pokok ini juga diberikan kepada 12 kepala keluarga korban tanah longsor di Muko-muko, dan rencananya akan diserahkan kepada korban lainnya di Nagari Tanjung Sani pada Senin (19/07/2023).
Hal ini merupakan bentuk kepedulian PLTA Maninjau terhadap warga sekitar, yang merupakan pengguna air Danau Maninjau, terhadap dampak tanah longsor.
Bupati Agam, Andri Warna mengucapkan terima kasih kepada PLTA Maninjau atas penyediaan tempat tinggal sementara dan bantuan bagi korban tanah longsor.
“Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan,” ujarnya.
Andri menambahkan, Pemerintah Kabupaten Agam telah mengerahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menangani tanah longsor, membantu korban yang terdampak, dan tugas lainnya. Pemkab Agam juga telah menyediakan alat berat untuk membersihkan material tanah longsor, dan mendapatkan tambahan bantuan alat berat dari pemerintah provinsi.
“Kami berharap pembersihan material tanah longsor dapat dilakukan secara maksimal dan akses dapat pulih kembali,” pungkasnya.
Discussion about this post