Jakarta, Kabar SDGs – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf), Irene Umar, mengunjungi dan memberikan pengakuan terhadap Warehouse Museum of Toys di Jakarta Barat pada hari Selasa (21/1/2025).
Setelah mengamati cara kerja kreatif di Museum of Toys, Wamenekraf Irene juga berdiskusi untuk memahami lebih dalam mengenai tempat istimewa ini yang menjadi favorit para pengumpul karakter mainan. Museum of Toys didirikan pada 2019 dan menjadi tempat berkarya bagi pembuat mainan dari dalam negeri.
“Museum of Toys menunjukkan bahwa kekayaan intelektual lokal bisa semakin dikenal. Kita perlu meningkatkan rasa bangga lokal karena hasil karya seperti patung atau mainan dapat dirancang dengan representasi karakter lokal yang khas dan berpotensi tinggi secara ekonomi,” ungkap Wamenekraf Irene.
Wamenekraf Irene menekankan pentingnya menunjukkan bahwa kekayaan intelektual yang dimiliki oleh pelaku industri kreatif memiliki nilai atau manfaat ekonomi bagi kehidupan masyarakat. Tahun lalu, Kementerian Ekonomi Kreatif sudah menempatkan sudut permainan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dan sudut baca di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
“Koleksi Museum of Toys seharusnya dipamerkan seperti di Kota Tua Jakarta. Dibuat juga kalender acara terintegrasi agar aktivitas dan pameran dapat dilaksanakan secara komprehensif. Pasalnya, sektor industri kreatif selalu bergantung pada ide, gagasan, atau kreativitas di tempat yang baru,” jelas Wamenekraf Irene.
Museum of Toys berfungsi sebagai ruang bagi koleksi mainan hasil karya desainer lokal atau seniman asal Indonesia. Pandangan terhadap seni selalu dituangkan dalam gaya artistik yang memberikan pengaruh terhadap hasil karya yang akan dihasilkan. Terdapat tiga pilar utama yang ditonjolkan, yaitu kreasi, kurasi, dan koleksi.
“Di Indonesia, sering kali sulit untuk memperkenalkan kekayaan intelektual lokal. Kami memerlukan dukungan dari Pemerintah agar dapat berkarya dengan baik. Gerakan merek yang dilakukan oleh Museum of Toys dari tahun ke tahun mencakup pengalaman, museum, produksi, pameran, pendirian, dan saat ini terus berfokus pada pengembangan karakter kekayaan intelektual. Kami juga pernah bekerja sama dengan Pemerintah NTB dan NTT untuk menciptakan maskot yang melibatkan bank swasta. Ke depannya, kami juga mempersiapkan pengembangan animasi,” kata Deasy Varianti Sutanto, CEO Museum of Toys.
Discussion about this post