Surabaya, Kabar SDGs – Program bus sekolah gratis yang digagas Pemerintah Kota Surabaya kembali menarik perhatian publik. Antusiasme tinggi dari para pelajar membuat layanan ini kewalahan menampung penumpang. Di sejumlah rute, kapasitas bus bahkan kerap melampaui 100 persen.
Kepala UPTD Pengelolaan Transportasi Umum Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, Eni Sugiharti Fajarsari, mengungkapkan bahwa saat ini hanya terdapat sembilan unit bus sekolah yang beroperasi. Delapan unit melayani tujuh rute utama, sementara satu unit lainnya disiagakan sebagai cadangan.
“Bus sekolah sudah termanfaatkan maksimal. Bahkan sering melebihi kapasitas, sementara masih ada wilayah yang belum terlayani,” ujar Eni, Jumat (24/10/2025).
Tujuh rute aktif bus sekolah tersebut meliputi Dukuh Menanggal–Wijaya Kusuma, Rungkut–Wijaya Kusuma, Tandes–Wijaya Kusuma, Romokalisari, SDN Greges, Dinsos–Rias–Wonorejo, serta Liponsos–UHW Perbanas.
Berdasarkan data Dishub, sepanjang Agustus 2025, bus sekolah mengangkut 7.242 penumpang atau rata-rata 345 siswa per hari. Angka itu sedikit menurun pada September menjadi 6.727 penumpang dengan rata-rata 320 siswa per hari. “Rute terpadat ada di Tandes–Wijaya Kusuma, disusul Rungkut–Wijaya Kusuma dan Dukuh Menanggal–Wijaya Kusuma,” terang Eni.
Untuk mengatasi keterbatasan armada, Dishub Surabaya berencana mengajukan proposal penambahan bus ke Kementerian Perhubungan. Selain itu, Dishub juga menjajaki kerja sama dengan pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
“Rencananya kami mau bikin proposal ke kementerian. Kami juga terbuka untuk bantuan CSR, supaya tidak hanya bergantung pada APBD,” jelasnya.
Sambil menunggu tambahan armada, Dishub mendorong pelajar dan mahasiswa agar memanfaatkan layanan Surabaya Bus serta angkutan feeder Wira-Wiri yang memberikan potongan tarif 50 persen sesuai Peraturan Wali Kota.
Eni juga menyoroti masih banyaknya pelajar di bawah umur yang membawa kendaraan pribadi ke sekolah. Menurutnya, bus sekolah bukan sekadar fasilitas antar-jemput gratis, tetapi juga bagian dari upaya edukasi keselamatan berkendara.
“Bus sekolah ini bukan hanya antar-jemput gratis, tapi juga bagian dari edukasi keselamatan. Rutenya pun kami desain melewati sekolah-sekolah agar mudah diakses,” pungkasnya.












Discussion about this post