Berau, Kabar SDGs – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Berau belum menerima bantuan buku Braille atau buku khusus untuk tuna netra dari pemerintah pusat dalam dua tahun terakhir.
Kepala Dispusip Berau, Yudha Budisantosa, menjelaskan bahwa keberadaan buku Braille sangat penting bagi masyarakat penyandang tuna netra agar mereka tetap memiliki akses terhadap informasi dan pengetahuan.
“Buku Braille biasanya kami terima setiap tahun dari pemerintah pusat, namun dalam dua tahun terakhir ini kami tidak mendapatkan bantuan tersebut,” ungkap Yudha, Kamis (23/10/2025).
Meski demikian, Yudha memastikan stok buku Braille yang ada di Perpustakaan Daerah Berau masih mencukupi untuk kebutuhan saat ini. Buku-buku tersebut disimpan di ruang deposit dan hanya boleh dibaca di tempat, guna memudahkan pengawasan serta menjaga ketersediaan bagi pengunjung tuna netra.
“Stok kami masih cukup, tapi kami juga berharap bantuan buku Braille ini bisa segera diperoleh kembali. Kami ingin memastikan bahwa akses terhadap pengetahuan dan informasi tetap terbuka bagi semua kalangan, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan penglihatan,” ujarnya.
Dispusip Berau terus berupaya memberikan pelayanan inklusif dengan menyediakan fasilitas bagi pengguna tuna netra. Namun, keterbatasan bantuan buku dari pemerintah pusat menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga ketersediaan bahan bacaan bagi difabel.
Yudha berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah pusat agar pengadaan buku Braille dapat kembali berjalan secara rutin. Ia juga membuka peluang bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi melalui donasi buku Braille untuk menambah koleksi yang ada.
“Diharapkan di masa yang akan datang, kami bisa terus bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk menyediakan buku-buku yang bermanfaat, terutama bagi penyandang disabilitas, dan menciptakan perpustakaan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya.












Discussion about this post