Bontang, Kabar SDGs – Usai menerima penghargaan nasional di bidang kearsipan, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni bersama Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Retno Febriaryanti meluangkan waktu untuk mengunjungi Museum Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Kunjungan tersebut menjadi bagian dari agenda yang dipimpin langsung oleh Kepala ANRI, Mego Pinandito, yang turut mendampingi para penerima penghargaan dari berbagai daerah untuk mengenal lebih dekat sejarah panjang kearsipan Indonesia.
Rombongan diajak menelusuri koleksi bersejarah, mulai dari arsip pemerintahan masa kolonial hingga naskah kuno yang menjadi saksi perjalanan bangsa. Tak hanya itu, peserta juga diperkenalkan pada teknologi digital arsip modern yang tengah dikembangkan ANRI dalam rangka transformasi kearsipan nasional.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengaku bangga dan terinspirasi dari pengalaman berharga tersebut.
“Selain penghargaan yang membanggakan, kunjungan ini menjadi pembelajaran berharga bagi kami. Banyak hal yang bisa diadopsi untuk memperkuat tata kelola arsip di Bontang, baik dari sisi pelestarian maupun digitalisasi,” ujarnya, Selasa (21/10).
Sementara itu, Kepala DPK Bontang Retno Febriaryanti menyebut pengalaman tersebut membuka wawasan baru bagi pemerintah daerah untuk terus meningkatkan mutu pelayanan kearsipan.
“Kami ingin menjadikan Bontang sebagai kota yang tidak hanya tertib arsip, tapi juga mampu menghidupkan nilai sejarah dan identitas daerah melalui pengelolaan arsip yang profesional,” pungkasnya.
Penelusuran museum menjadi penutup dari rangkaian Rapat Koordinasi Identifikasi Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Kearsipan Pemerintah Daerah. Dalam kegiatan tersebut, ANRI memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah dengan kinerja unggul dalam pengelolaan arsip.
Kota Bontang sendiri berhasil meraih peringkat Terbaik 3 Nasional untuk kategori kota, sebuah capaian yang menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga memori kolektif, memperkuat tata kelola informasi publik, serta mendukung visi Bontang sebagai Kota Digital dan Berbudaya Arsip.









Discussion about this post