Tolikara, Kabar SDGs – Pemerintah Kabupaten Tolikara kembali menegaskan dukungannya terhadap penguatan kehidupan keagamaan di daerah. Dalam momen sakral pembukaan Konferensi ke-10 Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Klasis Kanggi, Rabu (18/6/2025), Bupati Willem Wandik, S.Sos, menyerahkan bantuan dana sebesar Rp1 miliar sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap gereja sebagai pilar spiritual masyarakat.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Bupati Willem Wandik, didampingi Wakil Bupati Yotam Wonda, SH, M.Si, di Aula GIDI Kanggime yang dipadati para jemaat dan pemimpin gereja dalam suasana hikmat dan sukacita.
Mengusung tema “Mendengar dan Melakukan Perintah Allah” dan subtema “Melalui Konferensi Ini Merubah Sifat Manusia dan Bertumbuh dalam Tuhan”, konferensi ini menjadi wadah penting untuk merekatkan tali persaudaraan antarjemaat serta memperkuat arah pelayanan GIDI di wilayah Klasis Kanggi.
Dalam sambutannya, Bupati Willem menegaskan bahwa gereja memiliki peran vital dalam membangun fondasi moral dan spiritual masyarakat, khususnya di Papua. Karena itu, pemerintah daerah hadir bukan hanya sebagai penyedia layanan publik, tetapi juga mitra aktif dalam mendukung pertumbuhan rohani masyarakat.
“Gereja adalah sahabat strategis dalam membentuk manusia seutuhnya—baik jasmani maupun rohani. Dana ini bukan hanya untuk mendukung konferensi, tapi juga sebagai bagian dari komitmen kami dalam membangun kehidupan beriman di Tolikara,” ujar Bupati Willem.
Konferensi ke-10 GIDI Klasis Kanggi ini dihadiri oleh pendeta, penginjil, penatua, dan utusan dari seluruh gereja lokal, serta perwakilan dari Klasis Wilayah Toli. Kegiatan berlangsung meriah dan penuh semangat, dengan rangkaian acara mulai dari ibadah, evaluasi pelayanan, diskusi program gereja, hingga pemilihan struktur kepemimpinan klasis yang baru.
Panitia penyelenggara menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Tolikara atas kepedulian yang terus diberikan. Mereka menilai kehadiran dan dukungan langsung Bupati menjadi bukti nyata bahwa pemerintah dan gereja bisa berjalan bersama dalam membangun masyarakat yang kuat secara spiritual dan sosial.
Konferensi ini diharapkan menjadi momentum untuk memperbaharui semangat pelayanan dan menjadikan gereja sebagai agen transformasi karakter serta pembawa damai di tengah masyarakat Papua.
Discussion about this post