Kolaka, Kabar SDGs – Budidaya teripang melalui berbagai teknik dianggap sebagai upaya untuk mendukung peningkatan kesejahteraan ekonomi komunitas nelayan. Bahkan di Desa Lalonggolosua, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Banyak anggota masyarakat nelayan yang terlibat dalam budidaya teripang.
Dalam waktu terakhir, para nelayan Lalonggolosua mulai membudidayakan teripang dengan menggunakan sistem kandang. Potensi ini tentunya memberikan nilai tambah bagi perekonomian para nelayan. Satu teripang berukuran 20 cm dapat mencapai harga Rp. 20.000.
Aktivitas budidaya teripang yang dijalankan oleh komunitas nelayan tersebut merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan perekonomian warga Lalonggolosua. Di samping itu, ini juga merupakan langkah untuk menjaga kelestarian ekosistem laut.
Jenis teripang yang dibudidayakan oleh masyarakat nelayan di Lalonggolosua adalah teripang pasir, atau yang dikenal oleh masyarakat setempat sebagai teripang putih. Teripang adalah invertebrata laut yang mempunyai kerabat dekat dengan bintang laut dan bulu babi.
Seluruh kelompok ini cenderung menunjukkan simetri radial dan memiliki sistem saluran air yang dapat berfungsi melalui tekanan hidrostatik, memungkinkan mereka bergerak menggunakan banyak pengisap yang dikenal sebagai kaki tabung. Teripang umumnya berbentuk mirip ketimun dengan sejumlah tentakel di salah satu ujungnya yang mengelilingi mulutnya.











Discussion about this post