Jakarta, KabarSDGs – PT Jasa Marga (Persero) Tbk targetkan untuk terus naik level dalam mewujudkan proses bisnis jalan tol berkelanjutan, salah satunya diwujudkan dalam penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) Penerapan Faktor Environment, Social, and Governance (ESG) pada Selasa, (03/10).
FGD ini merupakan tindak lanjut dari proses asesmen Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhadap Jasa Marga yang memperoleh predikat cukup baik.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga Pramitha Wulanjani, Koordinator Pengawasan Badan Usaha Infrastruktur dan Perdagangan BPKP Rasono, Sustainable Finance Lead of Monash Climateworks Centre Australia Dr. John Vong, serta Corporate Secretary and Chief Administration Officer, Senior Group Head, Group Head hingga Direksi Anak Usaha Jasa Marga Group.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga Pramitha Wulanjani menyatakan bahwa, berdasarkan hasil asesmen ESG dari BPKP tahun 2022, Jasa Marga mendapatkan nilai agregat 71,36 dengan predikat cukup baik.
“Mudah-mudahan predikat cukup baik ini menjadi langkah awal bagi Jasa Marga untuk penerapan ESG yang lebih bagus lagi. Predikat cukup baik mencerminkan bahwa kebijakan ESG sedang dikembangkan secara bertahap untuk mengubah proses internal bisnis yang biasa (business as usual) menjadi proses bisnis yang berkelanjutan. Ke depannya tentu aspek ESG ini dapat menjadi nilai tambah bagi para stakeholders,” ucap Pramitha.
Lebih lanjut Pramitha menambahkan, penilaian penerapan ESG pada Jasa Marga mencakup 4 faktor pengujian diantaranya Faktor Lingkungan, Faktor Sosial, Faktor Tata Kelola dan Faktor Finansial. Selama proses asesmen ESG ini, Jasa Marga mendapatkan masukan, arahan dan juga syarat-syarat perbaikan penerapan ESG.
“Masih ada areas of improvement yang dapat kami tingkatkan kualitasnya sehingga nantinya Jasa Marga bisa lebih mengedepankan penguatan struktur, penyusunan Road Map, kebijakan dan inisiatif strategis terkait ESG, serta perbaikan proses internal, salah satunya diwujudkan dengan terbentuknya Komite Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Jasa Marga.
Sesuai dengan arahan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), nantinya Komite TJSL Jasa Marga akan diperluas lagi fungsinya menjadi Komite ESG, untuk menciptakan program-program ESG yang unggul untuk untuk keberlangsungan dan keberlanjutan Perusahaan,” imbuh Pramitha.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Pengawasan Badan Usaha Infrastruktur dan Perdagangan BPKP Rasono memberikan apresiasi atas inisiasi Jasa Marga dalam mengimplementasikan ESG di yang dinilai sudah cukup baik.
“Kami juga sangat mengapresiasi upaya Jasa Marga dalam menindaklanjuti hasil asesmen dengan bersikap pro aktif kepada kami untuk mendapatkan saran perbaikan. Saya kira ini sesuatu yang menunjukan upaya Jasa Marga untuk menerapkan ESG. Memang benar bukan hanya slogan namun menjadi sebuah komitmen yang betul-betul dilaksanakan,” tutur Rasono.
Sustainable Finance Lead of Monash Climateworks Centre Australia Dr. John Vong dalam sesi FGD juga menyebutkan pentingnya membekali karyawan dengan kompetensi dan keterampilan untuk memasukkan pertimbangan keberlanjutan ke dalam strategi bisnis Perusahaan dan dalam proses pengambilan keputusan.
Dengan komitmen penerapan faktor ESG di lingkungan Jasa Marga Group, Perseroan optimis akan semakin menarik dan meningkatkan minat investasi para calon investor melalui Green Financing.
Jasa Marga berupaya untuk mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan ESG di seluruh lini bisnis dan operasi Perusahaan.
Sejumlah upaya yang dilakukan di antaranya yaitu Jasa Marga hadir sebagai perusahaan inisiator untuk sertifikasi Green Toll Road Indonesia (GTRI), mewujudkan energi terbarukan melalui PLTS pertama di jalan tol serta penerapan teknologi ramah lingkungan di sejumlah jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga Group
Discussion about this post