GARUT, KabarSDGs – Anggota DPR komisi X dari Partai Golkar Ferdiansyah menjelaskan, bahwa dari 10 Objek Pemajuan Kebudayaan di Indonesia, masih ada tiga objek yang sulit untuk memulainya. Ketiganya adalah manuskrip, tradisi lisan, dan budaya.
Ferdiansyah akhirnya mengajak seluruh pelaku kebudayaan, pendidikan dan anak muda untuk mengenal dan menginventarisirnya. Khususnya untuk 10 objek kebudayaan di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasik, dan Kota Tasik.
Menurut Ferdiansyah, bahasa daerah yang terjadi sekarang ini lebih mengarah ke bahasa daerah pergaulan, bukan bahasa daerah aslinya. Sesungguhnya, selama ini, pihaknya bersama Kemendikbudristek, sudah mempunyai kepentingan dalam rangka mensosialisasikan tentang kebudayaan.
“Terutama pada sejarah sejarah dan akar budaya supaya masyarakat tahu asal-usul daerah tersebut. Kemudian, masyarakat mengerti akan akar budaya yang ada di daerah tersebut,” kata Ferdiansyah, di Garut, Jumat, 25 November 2022.
Kedua, ujarnya, sosialisasi kebudayaan dilakukan agar masyarakat mengerti pembangunan wilayah kedepannya.
Apalagi menghadapi era globalisasi ini, ujar dia, setiap orang harus melakukan inovasi dalam bentuk budaya, namun tidak menghilangkan nilai-nilai budaya itu sendiri.
“Namun jika ingin sebuah budaya dibutuhkan dan mempunyai daya tarik, terutama untuk kaum muda. Pihak DPR RI Komisi XI bekerjasama dengan Dirjen Kebudayaan melakukan transformasi teknologi dan ilmu tentang manuskrip ini,” kata Ferdiansyah.
Misalnya, tambah dia, dengan memperkenalkan melalui animasi dan aplikasi. Tentunya, pihak DPR RI Komisi XI berterimakasih atas kerjasama tersebut.
Ferdiansyah menambahkan, bagi anak-anak muda yang ingin terlibat memahami dan mengetahui tentang manuskrip, dapat mengunduh di aplikasi Dirjen Kebudayaan dan Instagram budaya saya.
Menurutnya, masyarakat zaman sekaeang relatif kurang perhatian terhadap manuskrip. Sehingga dia memandang pengenalan manuskrip yang perlu didahulukan. “Bukan diprioritaskan tapi didahulukan karena kalau kita bicara olahraga tradisional sudah banyak yang mengenal,” kata dia.
Tempat manuskrip di wilayah Garut
Setidaknya ada dua di daerah di Kabupaten Garut yang terdapat manuskrip. Pertama di wilayah Selatan dan di daerah candi Cangkuang. Candi Cangkuang itu menurutnya, berkaitan dengan manusia yang mengarah kepada keislaman.
“Di Cangkuang itu juga ada sedikit keislaman dan mengenai juga tentang sebenarnya ada sejarah hindunya kalau konon kabarnya kalaupun penggalan ini masih mungkin kan ada yang belum tergali dengan baik, ada sekitar 38 manuskrip,” kata Ferdiansyah
Discussion about this post