JAKARTA, KabarSDGs – Gunung Merapi di perbatasan wilayah Magelang, Jawa Tengah dan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta kembali muntahkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter ke arah barat daya, Jumat (23/4/2021) pukul 11.20 WIB.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan selain
awan panas guguran, Merapi juga mengeluarkan kolom abu vulkanik setinggi 300 meter dari atas puncaknya.
Adapun hujan abu vulkanik juga dilaporkan terjadi di wilayah Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sesaat
setelah Merapi mengeluarkan kolom abu dan angin bertiup ke arah timur.
“Laporan terjadi hujan abu di Cepogo pukul 11.30 WIB,” jelas Tim BPPTKG melalui pesan singkat, yang diterima KabarSDGs.com.
Berdasarkan laporan hasil pengamatan sementara Tim BPPTKG, aktivitas vulkanik Gunung Merapi tersebut
tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 milimeter dan durasi 145 detik. Sementara itu, status Gunung
Merapi masih tetap berada pada level III atau ‘Siaga’.
BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya sejauh radius 5 (lima) kilometer dari puncak.
Masyarakat juga diimbau agar mewaspadai bahaya lahar dingin terutama saat terjadi hujan di seputar puncak
Gunung Merapi.
“Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah terdampak abu vulkanik diharapkan tidak melakukan aktivitas di luar
rumah dan selalu menggunakan masker untuk mengurangi dampak yang dapat ditimbulkan,” ujar tim BPPTKG.
Discussion about this post