JAKARTA, KabarSDGs – Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya menekan angka perceraian di Indonesia. Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin menilai, keluarga merupakan titik awal dalam mewujudkan ketahanan nasional.
“Ketahanan nasional dimulai dari keluarga. Kalau (keluarga) rapuh akan rusak ketahanan nasional,” ujar Kamaruddin dalam siaran pers yang diterima KabarSDGs, Selasa (22/9).
Menurut Kamaruddin, angka perceraian di Tanah Air cukup memprihatinkan. Hal ini menunjukkan ketahanan dalam keluarga rapuh. “Perceraian di Indonesia perbandingannya lima menikah dan satu bercerai, itu memprihatinkan karena perceraian melahirkan masalah sosial baru,” tuturnya.
Kemenag, dia menjelaskan, berupaya meningkatkan kompetensi penghulu untuk menekan angka perceraian. Selain memiliki pemahaman agama bagus, penghulu dituntut mengikuti dinamika keagamaan dan sosial di sekitarnya. Dengan begitu, mereka dapat menjadi rujukan tokoh masyarakat.
Kamaruddin mengatakan, tugas penghulu tidak hanya mencatat pernikahan. Mereka juga harus memberikan bimbingan pranikah, calon pengantin, pascanikah, dan keluarga kepada masyarakat yang ingin berkonsultasi.
“Mereka (penghulu) perwakilan Kemenag di tingkat kecamatan. Jadi program itu harus bisa dijalankan untuk menekan perceraian,” ujar Kamaruddin.
Discussion about this post