Sumbawa Barat, Kabar SDGs – PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) meraih Penghargaan Subroto 2024 pada bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Mineral Terinovatif kategori Sosial dan Budaya. Penghargaan teratas di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diselenggarakan setiap tahun oleh Kementerian ESDM.
Presiden Direktur AMMAN, Rachmat Makkasau, menjelaskan bahwa inovasi yang membawa AMMAN meraih Penghargaan Subroto 2024 adalah program Mantar Berseri. Program pengembangan budaya tenun tengah dilaksanakan di Desa Mantar, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat. Program ini, yang diselenggarakan oleh Digital Tenun Nusantara (DiTenun), bertujuan untuk melestarikan budaya tenun, meningkatkan produksi, memperkuat kapasitas kewirausahaan dan kelembagaan kelompok tenun di KSB. Tenun mantar memiliki potensi untuk mendukung industri pariwisata di KSB.
Sebabnya, produk tenun ini tahan lama, mudah diekspor, dan dapat menjadi souvenir populer bagi wisatawan.
“Pemilihan tenun Mantar juga bertujuan untuk menunjukkan kepedulian kami terhadap keberlanjutan tradisi yang memiliki nilai budaya dan sosial yang tinggi bagi masyarakat KSB,” ungkapnya.
Sebagai perusahaan tambang tembaga dan emas di Indonesia, AMMAN terus mengembangkan berbagai inisiatif Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang membawa dampak berkelanjutan. Program sosial ini, yang dijalankan oleh AMMAN, juga bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat agar tetap mandiri setelah tambang selesai beroperasi.
Ketua Kelompok Tenun Mantar Berseri, Sri Devi, mengucapkan rasa terima kasihnya atas berjalannya program ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada AMMAN dan semua pihak yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk belajar dan berkembang.” Dengan program ini, kami dapat meneruskan tradisi leluhur dan memiliki penghasilan sendiri,” kata Sri.
Program ini berhasil berkat kerjasama dengan Pemerintah Daerah KSB, termasuk Dewan Kerajinan Daerah, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM, Pemerintah Desa Mantar, dan Tim Penggerak PKK Desa Mantar.
“Kolaborasi dan dukungan dari pemerintah saling melengkapi pelaksanaan program, baik dalam meningkatkan kapasitas dan infrastruktur, maupun dalam memastikan kelangsungan program untuk memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi komunitas kelompok tenun,” jelasnya.
Discussion about this post