Muara Enim, Kabar SDGs – Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru menekankan pentingnya Karang Asam Festival sebagai sarana menjaga sekaligus mengembangkan kearifan lokal. Festival yang digelar di Alun-Alun Kelurahan Tanjung Enim Selatan, Kecamatan Lawang Kidul, Rabu (3/9/2025) malam itu menurutnya bukan hanya hiburan, tetapi juga wadah pelestarian budaya.
Dalam sambutannya, Herman Deru memberikan apresiasi tinggi kepada panitia dan masyarakat yang telah menyelenggarakan acara tersebut dengan meriah. Ia mengatakan sengaja hadir untuk pertama kalinya agar dapat melihat langsung kemegahan festival yang kini masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN). “Saya ingin membuktikan sendiri bagaimana festival ini bisa tumbuh dari tingkat kelurahan hingga masuk KEN. Ini bukti bahwa budaya kita memiliki daya tarik nasional,” ujarnya.
Ia menilai Karang Asam Festival telah berhasil menjaga jati diri masyarakat Muara Enim. Tradisi lokal seperti adat Mandi Kupek ke Ayek kembali dihadirkan dengan suasana penuh kegembiraan. “Budaya adalah identitas kita. Kita wajib menjaga dan menghormati kearifan lokal agar generasi mendatang tetap mengenalnya,” jelasnya.
Festival yang berlangsung meriah ini juga menjadi panggung bagi seniman lokal untuk menampilkan karya mereka. Pertunjukan tari, musik tradisional, hingga atraksi khas Muara Enim dikemas menarik sehingga menjadi tontonan sekaligus tuntunan.
Herman Deru menambahkan bahwa masuknya Karang Asam Festival ke daftar Karisma Event Nusantara merupakan kebanggaan tersendiri bagi Sumsel. “Bagi saya, ini adalah prestasi luar biasa. Mari kita terus jaga dan kembangkan bersama,” tegasnya.
Apresiasi serupa juga disampaikan Asisten Deputi Event Daerah Kementerian Pariwisata RI, Reza Fahlevi. “Event ini bukan hanya milik Muara Enim, tetapi juga milik bangsa. Karena itu, pemerintah pusat mendukung penuh agar bisa terus berkembang,” ujarnya.
Bupati Muara Enim, Edison, menjelaskan festival ini berlangsung selama sepekan, 1–7 September 2025. Menurutnya, kegiatan ini lahir dari inisiatif warga yang ingin melestarikan budaya dengan cara kreatif dan profesional. “Festival ini adalah cerminan kebersamaan masyarakat. Budaya, seni, dan ekonomi dipadukan menjadi satu kekuatan,” katanya.
Ia berharap Karang Asam Festival dapat terus menjadi ikon budaya Muara Enim yang membanggakan sekaligus memperkuat identitas daerah.
Discussion about this post