• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
25 Oktober 2025
No Result
View All Result
Kabar SDGs
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home SUSTAINABILITY EKONOMI

Dukung Asta Cita, Kementerian PU Perkuat Penataan Kawasan Permukiman Tahun 2025

by Riski Yanti
24 Oktober 2025
Dukung Asta Cita, Kementerian PU Perkuat Penataan Kawasan Permukiman Tahun 2025
16
SHARES
100
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

Jakarta, KabarSDGs — Program penataan kawasan permukiman menjadi bagian penting dari pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pertumbuhan ekonomi yang merata serta pemberantasan kemiskinan.

Melalui pendekatan kolaboratif dan berbasis kebutuhan masyarakat, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berkomitmen mewujudkan lingkungan permukiman yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan.

BACA JUGA

Kementerian PU Bangun Sekolah Indonesia di Riyadh dan Jeddah Arab Saudi Untuk Anak-anak WNI

Kementerian PU Bangun Sekolah Indonesia di Riyadh dan Jeddah Arab Saudi Untuk Anak-anak WNI

24 Oktober 2025
Capaian Satu Tahun, Kementerian PU Perkuat Asta Cita Presiden Prabowo

Capaian Satu Tahun, Kementerian PU Perkuat Asta Cita Presiden Prabowo

21 Oktober 2025
Kementerian PU Percepat Pelaksanaan Inpres Jalan Daerah 2025

Kementerian PU Percepat Pelaksanaan Inpres Jalan Daerah 2025

14 Oktober 2025

Kementerian PU terus memperkuat pembangunan infrastruktur permukiman di berbagai daerah dalam rangka mendukung penataan kawasan kumuh, pengembangan destinasi pariwisata, serta pengentasan kemiskinan.

Sepanjang tahun 2025, terdapat tujuh lokasi program penataan kawasan yang tengah dilaksanakan dan menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Ketujuh lokasi tersebut meliputi Penataan Kawasan Medan Belawan Bahari (Kota Medan), Penataan Kawasan Permukiman Pulau Penyengat (Kota Tanjungpinang), Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Tanjung Banun (Kota Batam), Optimalisasi Penataan Kawasan Panjunan (Kota Cirebon), Pembangunan Infrastruktur Mendukung Hunian Relokasi Bencana Gunung Ruang (Sulawesi Utara), Penataan Kawasan Bahodopi (Kabupaten Morowali), serta Penataan Kawasan Lelilef Waibulan (Kabupaten Halmahera Tengah).

Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur permukiman tidak hanya berfungsi untuk memperbaiki lingkungan fisik, tetapi juga menjadi instrumen sosial ekonomi yang memperkuat ketahanan masyarakat.

“Melalui penataan kawasan, kita memastikan layanan dasar seperti air minum, sanitasi, dan ruang publik benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pembangunan ini juga membuka peluang ekonomi baru, meningkatkan kualitas hidup, dan mendukung agenda nasional pengentasan kemiskinan,” kata Menteri Dody.

Salah satu contoh nyata adalah Penataan Kawasan Pulau Penyengat di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau yang menjadi kawasan cagar budaya nasional sekaligus destinasi wisata sejarah Melayu.

Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya menata jalan lingkungan, memperbaiki drainase, membangun plaza penyambut dan pelataran balai adat, serta memperindah kawasan dengan lansekap dan karya seni (storytelling dan artworks).

Dengan nilai investasi sebesar Rp36,98 miliar, program ini diharapkan meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus memperkuat daya tarik pariwisata Pulau Penyengat.

Selanjutnya Penataan Kawasan Medan Belawan Bahari di Sumatera Utara yang fokus pada pengendalian banjir rob dan peningkatan kualitas lingkungan kawasan pesisir di Kota Medan melalui normalisasi drainase, pembangunan reservoir air minum, serta penyediaan ruang terbuka publik.

Program penataan senilai Rp18,89 miliar ini ditujukan untuk mengurangi dampak genangan dan memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat pesisir.

Di Kota Batam, penataan Kawasan Tanjung Banun merupakan bagian dari penanganan relokasi masyarakat terdampak proyek Rempang Eco City.

Kementerian PU membangun infrastruktur dasar seluas 36,77 hektar, meliputi jalan lingkungan, drainase, Penerangan Jalan Umum (PJU), jaringan air bersih, TPS-3R (sanitasi), ruang publik, serta Puskesmas pembantu dengan anggaran Ditjen Cipta Karya senilai Rp164,78 miliar.

Penataan kawasan juga menyentuh daerah bencana, seperti pembangunan Hunian Relokasi Bencana Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Di atas lahan 11,85 hektar, Kementerian PU membangun 287 unit hunian tetap, fasilitas sosial, sekolah, tempat ibadah, taman bermain, dan lapangan serbaguna, dengan nilai pekerjaan mencapai Rp115,92 miliar.

Adapun Penataan Kawasan Bahodopi di Kabupaten Morowali dan Lelilef Waibulan di Halmahera Tengah diarahkan untuk mendukung kawasan industri nikel di Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.

Melalui pembangunan jalan lingkungan, drainase, ruang terbuka publik, dan sentra UMKM, penataan kawasan ini memperkuat keseimbangan antara pertumbuhan industri dan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.

Terakhir, Kementerian PU juga melakukan optimalisasi Penataan Kawasan Panjunan di Kota Cirebon untuk memperkuat struktur tanah dan memperindah pedestrian di kawasan yang sebelumnya kumuh, dengan anggaran Rp4,67 miliar.

Optimalisasi Penataan Kawasan Panjunan merupakan kegiatan peningkatan stabilitas tanah menggunakan CCSP (Corrugated Concrete Sheet Pile) dan timbunan pilihan di area kawasan Panjunan yang ditargetkan tuntas Desember 2025.

Share6SendTweet4
Previous Post

Kemenhub Komitmen Wujudkan Transportasi Rendah Karbon di Indonesia

Next Post

Kementerian PU Bangun Sekolah Indonesia di Riyadh dan Jeddah Arab Saudi Untuk Anak-anak WNI

Next Post
Kementerian PU Bangun Sekolah Indonesia di Riyadh dan Jeddah Arab Saudi Untuk Anak-anak WNI

Kementerian PU Bangun Sekolah Indonesia di Riyadh dan Jeddah Arab Saudi Untuk Anak-anak WNI

Pertemuan Menteri Anggota OKI di Jeddah, Menteri Dody Ajak Perkuat Kerjasama Bidang Sumber Daya Air

Pertemuan Menteri Anggota OKI di Jeddah, Menteri Dody Ajak Perkuat Kerjasama Bidang Sumber Daya Air

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Simpang Susun Tol Terumit Jadi Ikon Baru Kota Medan

Simpang Susun Tol Terumit Jadi Ikon Baru Kota Medan

25 Oktober 2025
ITB dan UNG Tingkatkan Kapasitas Guru Fisika di Wilayah 3T Boalemo

ITB dan UNG Tingkatkan Kapasitas Guru Fisika di Wilayah 3T Boalemo

25 Oktober 2025
Santri Diminta Jadikan Dunia Digital Sebagai Ladang Dakwah Baru

Santri Diminta Jadikan Dunia Digital Sebagai Ladang Dakwah Baru

25 Oktober 2025
Komunitas BOA Rayakan Enam Tahun Penuh Kebersamaan di Garut

Komunitas BOA Rayakan Enam Tahun Penuh Kebersamaan di Garut

25 Oktober 2025
Wabup Cianjur Hadiri Asia Africa Festival 2025 di Bandung

Wabup Cianjur Hadiri Asia Africa Festival 2025 di Bandung

24 Oktober 2025

POPULAR

  • Bus Gratis Sragen, Hibah Instansi untuk Pendidikan Bangsa

    Bus Gratis Sragen, Hibah Instansi untuk Pendidikan Bangsa

    19 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Puluhan Siswa SMP di Laguboti Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • PTPN I Bukukan 16 MoU Ekspor Produk Hilir di Trade Expo Indonesia 2025

    18 shares
    Share 7 Tweet 5
  • Kementerian Ekraf Gaungkan ‘Oktoberkreasi’ Sambut Hekrafnas 2025

    18 shares
    Share 7 Tweet 5
  • Bandara Syamsudin Noor Resmi Layani Penerbangan Internasional Perdana

    18 shares
    Share 7 Tweet 5

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.