Purwakarta, Kabar SDGs – Seiring dengan perayaan Hari Kebangkitan Nasional, SMP Negeri 1 Purwakarta melaksanakan tindakan peduli lingkungan dengan mengolah 580 kilogram sampah plastik rumah tangga menjadi ekobrik.
Ekobrik adalah sebuah inovasi ramah lingkungan yang menggunakan botol plastik bekas yang dipadatkan dengan limbah plastik yang tidak terurai untuk menghasilkan produk kerajinan yang bisa dimanfaatkan kembali.
Inisiatif ini adalah sebuah program tahunan yang dimulai sejak tahun 2022, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para siswa tentang lingkungan.
Kepala SMP Negeri 1 Purwakarta, Patoni, menjelaskan bahwa dalam program ini seluruh siswa diharuskan mengumpulkan limbah rumah tangga, seperti plastik kemasan, yang kemudian akan dipotong dan dipadatkan dalam botol plastik, sehingga menghasilkan ekobrik.
Ia menyatakan bahwa kegiatan pembuatan ekobrik ini merupakan penerapan dari program Tatanen di Bale Atikan (TdBA) yang telah diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Purwakarta sebelumnya.
“Setiap siswa diwajibkan untuk memproduksi ekobrik dengan berat minimal 0,8 kilogram dalam jangka waktu satu bulan. Dengan jumlah siswa sebanyak 726, berarti kita berhasil mengolah lebih dari 580 kilogram sampah,” katanya, pada hari Selasa (20/5).
Patoni menekankan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk membangun kesadaran para siswa agar peduli dan mencintai kebersihan lingkungan. Diharapkan bahwa ini dapat menjadikan kebiasaan baik yang dilakukan siswa setiap hari.
“Kami sengaja memilih Hari Kebangkitan Nasional ini untuk meningkatkan kesadaran lingkungan, terutama di antara para pelajar. Dengan langkah ini, jumlah sampah rumah tangga dapat berkurang,” ujarnya.
Patoni menjelaskan bahwa selain meningkatkan kepekaan siswa terhadap lingkungan, pembuatan ekobrik juga sangat berharga. Ekobrik dapat dimanfaatkan untuk membuat berbagai kerajinan yang bernilai ekonomi.
“Ekobrik bisa dirubah menjadi kursi dan bedengan. Jadi, ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi produknya juga berguna untuk kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.
Patoni menambahkan bahwa program ini akan dijadwalkan setiap tahun. Selain memberikan dampak positif bagi siswa, program ini juga membawa manfaat baik untuk lingkungan.












Discussion about this post