Karawang, Kabar SDGs – Landmark The Windows yang terletak di Bundaran Badami, Kecamatan Karawang Barat, telah menjadi bahan perdebatan. Selain terkait biaya yang mencapai Rp8,4 miliar, isu mengenai desain juga muncul. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengungkapkan siapa yang merancang The Windows.
Iwan Ridwan, Kepala DLH, menegaskan bahwa desain bangunan The Windows dihadiahkan oleh Summarecon sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Bangunan ini sudah dibangun di beberapa kota internasional seperti Dubai dan Paris. Ia menyatakan bahwa The Windows dirancang dengan filosofi sebagai jendela yang membuka akses terhadap peradaban serta kemajuan bagi kota dan masyarakat Karawang melalui inovasi teknologi yang tetap menghargai budaya dan alam setempat.
“Awalnya, The Windows merupakan representasi sejarah budaya dalam bentuk tulisan. Namun, setelah terjadi pergantian pimpinan dan mendapatkan masukan tentang keterbacaan tulisan bagi masyarakat,” ujarnya, Senin (19/5).
Karena dianggap sulit dibaca oleh masyarakat, lanjut Iwan, DLH bersama Disparbud, Kesra, dan Dinas Perpustakaan dan Arsip melakukan pertemuan yang akhirnya menghasilkan keputusan untuk mengubah tulisan tersebut menjadi gambar.
“Gambar yang diciptakan meliputi simbol golok, gendang, tarian jaipong, dan pertanian. Tujuannya adalah agar warisan perjuangan dan budaya yang ada di Kabupaten Karawang tidak terlupakan,” jelasnya.
Ia menambahkan, pembangunan The Windows dimulai pada tahun 2022 dengan dana sebesar Rp1,8 miliar. Lalu, pada tahun 2023, proyek ini diteruskan dengan biaya sebesar Rp5,8 miliar.
“Untuk tahun 2024, proyek The Windows akan diselesaikan dengan anggaran tambahan Rp800 juta untuk elemen gambarnya. Jadi, total biaya keseluruhan pembangunan The Windows mencapai Rp8,4 miliar,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, bangunan The Windows memiliki ketinggian 28 meter dan lebar keseluruhan 15 meter dengan pondasi yang memiliki kedalaman rerata 9 meter. Sedangkan taman yang mengelilingi The Windows memiliki diameter 60 meter.
Ia menguraikan alasannya mengapa konstruksi The Windows memerlukan anggaran yang cukup besar. Sebelum pembangunan, dibutuhkan pengerukan tanah sebanyak 2.800 kubik, penggunaan plat baja untuk konstruksi jendela, pemasangan instalasi listrik 12 KFA serta penangkal petir yang dipasang di empat titik dan elemen lainnya.
“Oleh karena itu, mari kita jaga bangunan yang telah rampung ini bersama-sama, karena ini milik masyarakat Kabupaten Karawang. Bangunan yang sudah ada sebaiknya tidak dirusak dan berbagai barang tidak diambil. Saat ini saja sudah ada lampu yang hilang dan beberapa kabel yang terputus,” tutupnya.
Discussion about this post