JAKARTA, KabarSDGs – PT ASDP Indonesia Ferry, konsisten dalam memprioritaskan aspek keselamatan, keamanan dan kesehatan di lingkungan kerja perusahaan.
Manajemen berkomitmen menerapkan budaya safety baik dalam lingkungan internal, termasuk dalam setiap pelayanan penyeberangan dan pelabuhan kepada demi pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, ASDP sebagai BUMN penyedia jasa transportasi penyeberangan dan pelabuhan sangat concern dalam menjamin keselamatan, keamanan dan kesehatan dalam seluruh proses kerjanya.
“Sudah menjadi komitmen kami untuk menerapkan budaya safety,” katanya, dalam siaran media yang diterima KabarSDGs, Minggu, 9 Oktober 2022.
Hal ini sesuai salah satu misi ASDP Indonesia Ferry, yakni secara konsisten mengedepankan keselamatan dan layanan penuh keramahan, tulus dan berkualitas.
“Komitmen ini tentu tidak hanya berlaku untuk pekerja kami, tetapi untuk seluruh pengguna jasa penyeberangan dan mitra kerja yang kami layani,” katanya.
Ia mengungkapkan bahwa penerapan safety di lingkungan kerja ASDP sangat krusial, mengingat industri penyeberangan dan kepelabuhanan yang dikelola perusahaan memiliki tingkat risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi dalam karakteristik proses kerjanya.
Oleh karena itu, ASDP pun sangat memperhatikan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang merupakan upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja.
Hal ini dilakukan agar setiap pekerja dapat bekerja secara aman dan sehat tanpa membahayakan dirinya maupun masyarakat sekelilingnya, sehingga diperoleh produktivitas kerja yang optimal.
Pelaksanaan program SMK3 tersebut secara periodik dilakukan proses evaluasi dan audit SMK3 melalui lembaga audit yang ditunjuk Pemerintah.
Sejak 2020, ASDP telah melakukan transformasi di segala sektor guna mendukung visi ASDP menjadi perusahaan terdepan dalam menghubungkan masyarakat dan pasar melalui jasa penyeberangan dan pelabuhan terintegrasi dan tujuan wisata waterfront.
Penerapan SMK3 merupakan wujud transformasi yang telah dilakukan ASDP, utamanya dalam menghadirkan pelayanan prima di setiap aktivitas bisnis jasa pelayanan pelabuhan dan penyeberangan.
Sejumlah upaya meningkatkan keselamatan perjalanan penyeberangan telah dilakukan ASDP antara lain melakukan perawatan dan perbaikan kapal secara rutin dengan jadwal yang ketat.
Lalu, ASDP secara periodik memberikan pelatihan K3 kepada karyawan agar perjalanan kapal penyeberangan semakin aman dan selamat serta konsisten menerapkan protokol kesehatan secara ketat di tengah pandemi Covid-19, yang belum tahu pasti akan berakhir.
“Sebagai evaluasi dan juga improvisasi dalam penerapan budaya safety, tahun 2022 ini ASDP akan melakukan safety culture assessment untuk tingkat karyawan hingga top manajemen. Hal tersebut tentunya dilakukan guna perbaikan berkelanjutan agar budaya safety di perusahaan menjadi lebih baik,” ujarnya.
Selain itu, ASDP melakukan keterbukaan manifes penumpang dan kendaraan (termasuk penumpang di dalam kendaraan), sehingga pihak terkait mulai nakhoda, pemilik kapal, BPTD, Dispenda, Dishub, Jasa Raharja, dan lainnya dapat mengetahuinya.
Raih Penghargaan
Konsistensi ASDP dalam penerapan SMK3 mendapatkan apresiasi dan pengakuan berbagai pihak melalui penghargaan yang sudah berhasil diraih ASDP.
Diantaranya Predikat Penyelenggara Pelayanaan Jasa Angkutan Transportasi Laut dan Penyeberangan Terbaik 1 di ajang Penghargaan Penganugrahan Manajemen Keselamatan Penyeberangan Jasa Angkutan Transportasi Safety Management Award 2017 oleh Kemenhub.
Selain itu ada Penghargaan nilai kecelakaan Zero Accident dari Gubernur Banten untuk ASDP Cabang Merak di Agustus 2021, dan tahun 2022 ini berhasil meraih penghargaan K3 tingkat Provinsi Banten oleh ASDP Cabang Merak dengan peringkat Platinum atau level tertinggi bidang K3 pada Februari 2022.
ASDP juga berhasil mengantongi sertifikat K3 dengan standar internasional yakni Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ISO 45001:2018 dari Badan Sertifikasi British Standard Institution (BSI).
Selain itu, ASDP juga meraih sertifikat ISO 45001 : 2018 di tahun 2021 dan sertifikasi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) tahun 2020 untuk cabang Merak, Bakauheni dan Ketapang.
Sertifikasi SMK3 juga didapatkan untuk cabang Lembar dan Kayangan di tahun 2022. “Target kami, seluruh pelabuhan ASDP dapat tersertifikasi SMK3 dalam 3 tahun ke depan,” ujarnya.
Ke depan, ASDP mempertimbangkan untuk menerapkan marine operation system (MOS), sehingga seluruh stakeholder terkait mengetahui keberadaan dan kondisi kapal, termasuk penumpang juga mengetahui jadwal kapal.
ASDP juga berencana menggunakan secara optimal internet of things (IoT) di seluruh sistem operasi pelabuhan dengan target selesai pada akhir 2022.
“Dengan semua upaya yang kami lakukan ini, ASDP ingin memastikan seluruh pengguna jasa merasa aman saat berada di atas kapal selama dalam penyeberangan,” ujar Shelvy menandaskan.
Discussion about this post