JAKARTA, KabarSDGs – Kementerian Koperasi dan UMKM (KemenkopUKM) bekerja sama dengan Korea (ASEM SME Eco-Innovation Center/ASEIC) dan Green Business Center dan Shinhan Future’s Lab Indonesia menggelar Korea-ASEAN Business Model Competition 2020 for SDG’s.
Kompetisi ini diikuti 200 startup dari berbagai negara, diantaranya Korea, Indonesia, Myanmar, Kamboja dan Laos. Dari ratusan peserta, didapatkan 10 finalis, yang berkesempatan mengikuti sesi mentoring dan melakukan presentasi di hadapan para juri.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran KemenkopUKM Victoria Simanungkalit mengatakan, kesepuluh finalis merupakan startup yang dijalankan para generasi muda atau millenial. Usaha rintisan yang mereka geluti berbasis Research dan Development (R&D), Digital, Industri 4.0, Bisnis Hijau (Green Business), serta berbasis energi terbarukan.
“Sektor-sektor tersebut merupakan pendukung Sustainable Development Goals (SDGs),” jelas Victoria.
Dari 10 peserta, Bell Society yang dijalankan Arka Irfani keluar sebagai juara pertama. Starup yang digelutinya bergerak dibidang pengolahan limbah organik, seperti kulit buah dan limbah pertanian yang kemudian diproses menjadi ‘bahan kulit’ yang ramah lingkungan atau disebut Misel.
Bell Society juga berhasil merebut kategori Best SDG’s 1 (pertama), karena memberikan dampak lingkungan yang signifikan sesuai dengan SDG’s.
Juara kedua dimenangkan Ceklab.id, startup yang bergerak dalam platform daring (online) kesehatan. Cara kerjanya memfasilitasi individu yang ingin melakukan tes lab kesehatan namun enggan pergi ke Rumah Sakit/ lab kesehatan.
Sementara untuk juara ketiga dimenangkan Marine Innovation, peserta startup asal Korea. Usaha ini bergerak dalam pembuatan plastik, egg carton, paper cup, dan fruit tray, namun berbahan dasar ramah lingkungan seperti tanaman, rumput laut, kopi, dan gandum.
Sedangkan pemenang kategori Best SDG’s 2, diraih Evo & Co yang dijalankan David Cristian. Usaha ini sendiri, memproduksi plastik ramah lingkungan berbahan dasar rumput laut. Selain itu juga memproduksi cangkir, kemasan produk, hamzat dari bahan dasar singkong, serta berbagai produk lainnya.
Victoria mengatakan, kesepuluh finalis akan mendapatkan sejumlah kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya lebih luas lagi.
“Yaitu kesempatan networking dengan Venture Capital, serta fasilitasi Co Working Space di Shinhan Future’s Lab dan Green Business Center,” ujar Victoria. YAUMAL HUTASUHUT
Discussion about this post