JAKARTA, KabarSDGs- Anak-anak SD N 03 Rambutan, Jakarta Timur sangat menyukai gantungan kunci yang dibuat dari manik-manik. Kura-kura, ikan mas koki, strawberi, pisang, nanas, tas Barbie, dan sandal merupakan bentuk-bentuk gantungan kunci yang kerap mereka pilih.
Sementara bagi orangtua, mereka lebih memilih kreasi manik-manik yang sudah dibentuk menjadi dompet ataupun tas. Hal itu disampaikan Pemilik Lestariacraft Eka Apriyanti kepada KabarSDGs.
“Untuk suvenir pernikahan, biasanya banyak yang pesan bros bunga,” kata dia. Bros bunga dari manik kerap menjadi aksesori ciamik (bagus, keren-red) bagi perempuan pengguna hijab.
Beberapa tahun lalu, Eka memang kerap mengenalkan kerajinan manik kepada siswa/i di sekolah tempat anaknya belajar. Sambil menunggu sang buah hati, dia bisanya mengerjakan beberapa pesanan. Terkadang, ada saja siswa/i yang ingin belajar kerajinan itu kepadanya.
Tidak hanya anak SD yang gemar dengan manik buatan Eka, orangtua siswa/i kerap memesan dan belajar membuat manik dengannya. Terdapat juga siswa/i sekolah menengah kejuruan (SMK) yang rutin berlatih membuat prakarya. Pelatihan diberikan Eka secara gratis alias tanpa biaya.
“Mereka bisa merangkai manik saya sudah senang. Saya tidak khawatir ladang usaha saya diambil dengan orang yang belajar dengan saya. Saya justru senang sudah membantu dia membuka usaha,” tuturnya.
Eka menuturkan, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bunga dari manik yaitu benang kenur, manik bunga seperti kelopak, putik sari, daun dan kelopak bawah, serta kawat bunga. Proses pembuatannya, potong kenur sepanjang 15 centimeter, masukkan dua kelopak dengan cara kelopak bagian belakang saling berhadapan. Lalu, masukkan kenur yang ada di sisi kanan melalui bagian depan kelopak di sisi kiri. Rapikan lalu sejajarkan.
Kemudian, tambahkan satu kelopak lagi dijajarkan dengan rapi, lalu masukkan kelopak ke empat, rapikan lalu jajarkan. Benang kenur yang ada di bagian atas kemudian dimasukkan ke lubang kenur yang ada di samping sehingga tembus ke belakang.
Proses selanjutnya, atur kelopak-kelopak lalu ikat benang kenurnya jangan terlalu rapat. “Buat seperti ini sekali lagi, sehingga kelopak bunga ada dua,” kata dia. Lalu ambil manik untuk putik sarinya, dan masukkan kawat. Pelintir sedikit kawat bagian ujungnya, ambil kawat untuk batang, tekuk sedikit ujungnya. Lalu, lilitkan kencang dan kuat kawat bunga pada batang supaya tidak mudah lepas. “Masukan kedua kelopak bunga yang sudah jadi, tambahkan juga kelopak bawah warna hijau.”
Lilitkan pita kawat pada batang. Siapkan daun dan pita kawat sedikit. Kemudian, masukan pita kawat ke dalam lubang dan plintir pita kawat. Sedangkan untuk membuat dua buah daun, lilitkan kembali pita kawat pada batang dan tambahkan daun, dan tambahkan lagi daun yang satunya lagi dan lilitkan terus sampai ke bawah. Jadilah ini setangkai bunga dengan dua daun di sisinya. Jika ingin membuat bros, maka penggunaan kawat tidak diperlukan namun cukup ditambahkan peniti saja.
Pesanan bunga dari manik-manik akrilik dan juga sarung toples makanan camilan juga kerap dipesan pelanggan. Eka memiliki beragam desain untuk hasil karya buatan tangannya. Tempat tisu baik kotak maupun bulat, tempat botol air, gantungan ponsel, juga cincin dan gelang model Syahrini adalah beberapa di antaranya.
Memulai usaha sejak 2001, Eka mengaku tidak bosan, bahkan ia terus mengembangkannya. “Alhamdulillah tetap ada yang beli meskipun penjualannya pasang surut,” ujarnya. Agar desain tidak monoton dan sama dengan desain lainnya, ia juga kerap membuat desain-desain yang berbeda, terutama untuk bros dan juga tas.
Eka juga mengembangkan usahanya dengan membuat kerajinan dari bahan daur ulang. Dompet dan tas adalah favorit pelanggannya. Selain menggunakan bahan dasar plastik bekas, dia juga membuat berbagai kerajinan dari kain perca. Kreasinya yang ciamik, kerap dipesan untuk suvenir-suvenir di berbagai acara.
Lestariacraft dikenal dari mulut ke mulut. Produk hasil karyanya kerap dijual kawan-kawannya di luar daerah Jakarta. “Biasanya teman pesan lalu dibawa entah itu ke Klaten, Pekalongan, dan lain sebagainya,” kata dia.
Cara Merawat Kerajinan Manik
– Cukup dicuci dengan air dan diterjen cair, lalu dikeringkan.
– Untuk merawat tas manik, puring bisa dicopot terlebih dahulu, kemudian baik puring maupun manik dicuci, setelah kering, puring dan manik dijahit menggunakan teknik som agar kuat.
– Simpan tas manik di dalam plastik dan masukkan ke lemari jika tidak digunakan untuk menghindari debu.
Discussion about this post