DEPOK, KabarSDGs – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mencoba pengalaman tawaf virtual mengelilingi Masjidil Haram menggunakan teknologi Realitas Maya (VR) karya seorang pelaku ekonomi kreatif dari Kota Depok.
Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk merasakan sensasi mengunjungi Masjidil Haram dan bahkan mendekati Ka’bah.
Menparekraf Sandiaga sangat mengapresiasi karya Taufan, seorang pelaku ekonomi kreatif di Kota Depok, atas penciptaan teknologi ini. Ia merasa seolah-olah benar-benar berada di Masjidil Haram saat mencobanya.
“Saya merasa seperti berada di Makkah. Yang menarik, meskipun sudah berulang kali ke Baitullah, saya belum pernah mencium Hajar Aswad. Namun, dengan VR tadi, saya berhasil mencium Hajar Aswad untuk pertama kalinya, meski dalam bentuk virtual, tanpa berdesak-desakan,” ujar Sandiaga Uno.
Tidak hanya mencium batu Hajar Aswad, dengan menggunakan teknologi virtual, Menparekraf juga mencoba menyentuh pintu Ka’bah.
“Teknologi ini sangat membantu memberikan pengalaman bagi masyarakat yang ingin melaksanakan manasik atau belum memiliki kesempatan untuk pergi umrah atau haji. Dengan bantuan teknologi ini, mereka dapat merasakan tawaf dan sa’i,” lanjut Sandiaga Uno.
Ia menambahkan, karya digital seperti ini menunjukkan potensi Kota Depok dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Terlebih, lanjutnya, saat ini Kota Depok dipilih sebagai wakil Indonesia untuk masuk dalam Jejaring Kota Kreatif UNESCO dalam kategori media dan kesenian.
Pengembangan teknologi digital oleh pelaku ekonomi kreatif diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan Kota Depok, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan terciptanya lapangan kerja.
“Saat ini ada pengembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk mengatasi kemacetan kota dan pengembangan aplikasi untuk membantu pelayanan publik,” pungkas Sandiaga Uno.
Discussion about this post