YOGYAKARTA, KabarSDGs – Putri bungsu Sri Sultan Hamengku Bawono X, Gusti Kanjeng Ratu Bendara menerima kunjungan rombongan Wali Kota Shanghai, RRT di Keraton Yogyakarta beberapa waktu lalu. Rombongan yang berjumlah 19 orang diterima langsung oleh GKR Bendara di Regol Srimanganti dan diajak berkeliling keraton.
Mereka di antaranya Wali Kota Shanghai, Sekretaris Jenderal Pemerintah Rakyat Kota Shanghai, Direktur Jenderal Kantor Urusan Luar Negeri, Direktur Jenderal Komisi Perdagangan, hingga beberapa pejabat daerah Kota Shanghai. Mereka mengaku terpukau melihat warisan budaya benda dan tak benda yang masih lestari di keraton saat ini.
GKR Bendara secara khusus menemani kunjungan rombongan Wali Kota Shanghai untuk menyaksikan bangunan cagar budaya, gedhong dan bangsal di keraton yang difungsikan sebagai museum, koleksi kristal dan porselen di Gedhong Patehan, Gedhong lukisan, instalasi Pameran Narawandira, hingha Ruang konservasi keraton.
“Wali Kota Gong Zheng hanya sebatas berkeliling keraton dan menyaksikan koleksi-koleksi budaya yang didisplai di masing-masing ruang. Beliau cukup terkesan dengan ruang galeri lukisan dan pameran temporer keraton yang selalu berubah temanya setiap tahun,” ujar Nyi Raden Riyo Noorsundari.
Usai mengelilingi keraton, kunjungan rombongan Wali Kota Shanghai diakhiri di Regol Magangan dan santap siang di Bale Raos. Pada saat yang bersamaan, GKR Bendara menerima cendera mata dari Mr Gong Zheng sebagai bentuk terima kasih atas jamuan budaya saat mengunjungi keraton.
Di samping mengunjungi keraton, rombongan Wali Kota Shanghai juga mengunjungi Museum Sonobudoyo untuk menikmati sajian peninggalan budaya di Jawa. Kunjungan rombongan Mr. Gong Zheng beserta rombongan ke Yogyakarta secara khusus dilakukan dalam rangka reafirmasi Perjanjian Kerja Sama Persahabatan DIY-Shanghai.
Diketahui, Agenda utama tersebut digelar di Kepatihan bersama Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Beberapa aspek kerja sama yang dibahas di antaranya bidang bisnis, perdagangan, dan teknologi, bidang pariwisata, bidang kebudayaan, bidang pendidikan, dan bidang pemeliharaan lingkungan hidup, pengelolaan area hijau, dan tata kota.
Discussion about this post