MAGELANG, KabarSDGs – Kini, industri gerabah di Desa Wisata Klipoh telah dikembangkan agar menjadi daya tarik wisata di sekitar Borobudur. Beberapa hotel di sekitar kawasan Candi Borobudur memiliki paket kunjungan ke Desa Klipoh.
Pengrajin Gerabah di Desa Wisata Klipoh, Rupiah, bersama sang kakak pun memanfaatkan peluang tersebut untuk mengembangkan kerajinan gerabahnya. Melalui Galeri Sani Pottery, Rupiah dapat memproduksi kerajinan gerabah, sekaligus menghadirkan wisata edukasi.
Sehingga wisatawan yang datang bukan hanya bisa membeli barang-barang hasil produksi, tapi juga bisa mempraktikkan teknik membuat gerabah secara tradisional.
Namun, yang menjadi tujuan utama Rupiah dengan adanya Galeri Sani Potter ini ia bisa mempertahankan warisan leluhur serta mengedukasi sejarah gerabah di Desa Wisata Klipoh.
“Bagi masyarakat Desa Klipoh, gerabah ini menjadi tulang punggung ekonomi mereka. Keuntungan membuat gerabah tidaklah besar, tetapi kami masyarakat Klipoh tetap bersemangat mempertahankan warisan leluhur yang telah bertahan selama belasan abad. Salah satu yang kami lakukan adalah menjadikan galeri ini tempat produksi dimana wisatawan bisa belajar di sini juga,” ujar Rupiah.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sendiri telah mengunjungi Desa Klipoh. Menurutnya, desa ini memiliki daya tarik wisata yang menggabungkan pesona alam, budaya, dan wisata edukasi.
“Destinasi desa wisata Klipoh ini hanya berjarak kurang lebih 3 kilometer dari Borobudur, selain desa ini memiliki sejarah perkembangan gerabah di Magelang, desa ini memiliki potensi wisata yang bagus yaitu wisata edukasi melalui gerabah-gerabahnya,” ujar Menparekraf Sandiaga
Menparekraf berharap melalui produk ekonomi kreatif gerabah, masyarakat Desa Klipoh bisa membangkitkan ekonomi, membuka peluang usaha, dan lapangan kerja seluas-luasnya.
Discussion about this post