• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
15 Mei 2025
No Result
View All Result
Kabar SDGs
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home TRAVEL & LIFESTYLE

Panitia Nasional Tribute WR Supratman Adakan Ziarah Kebangsaan di 2 Makam Imogiri

by Arif Kusuma Fadholy
1 Juni 2022
Panitia Nasional Tribute WR Supratman Adakan Ziarah Kebangsaan di 2 Makam Imogiri
24
SHARES
149
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

BANTUL, KabarSDGs – Dalam memaknai Hari Lahir Pancasia 1 Juni 2022, Panitia Nasional Tribute WR Supratman melakukan ziarah Kebangsaan di dua makam di wilayah Imogiri, Bantul, DIY.

Pertama, Para Panitia Nasional Tribute WR Supratman beserta peserta menziarahi Pahlawan Nasional Sultan Agung di makam Raja-raja Pajimatan Imogiri, diteruskan ke makam Pahlawan Nasional Pencipta lagu Padamu Negri Kusbini serta makam pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa Liberty Manik di Makam Seniman Girisapto Imogiri.

BACA JUGA

No Content Available

Koordinator Panitia Nasional Tribute WR Supraptman, Satriya Wibawa mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai tokoh dan generasi muda yang sekaigus sebagai inisiator acara ini.

“Kegiatan ziarah kebangsaan tersebut diawali dari seangkain kegiatan antara lain, ziarah ke Makam WR Supraptman di Surabaya, melacak jejak di Makasar dan Jakarta tentu saja berbagai acara di Sumongari tempat ari-ari di Purworejo, dan akan diakhiri dengan memasang “Tetenger” WR Supraptman di Trap ke 7 Makam Seniman dan budayawan Girisapto,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Satriya menerangakan, menjadi Indonesia bukan perkara mudah, sejarah telah mencatat tentang berbagai perjuangan yang telah dilakukan oleh putra-putri terbaik negeri. Berbagai peran dengan berbagai profesi maju bersama dengan semangat untuk menjadi negara yang “merdeka”. Kemudian, pada tanggal 17 Agustus 1945, negara yang merdeka itu bernama Indonesia.

Sebagai negara baru, lanjutnya, perjuangan tidak begitu saja berhenti. Seluruh anak bangsa dengan penuh ketulusan melanjutkan perjuangan untuk mengisi kemerdekaan. Sebagaimana para pejuang pendahulu memperjuangkan kemerdekaan.

“Kesadaran untuk terlibat menjadi bagian yang memperjuangkan kemerdekaan tercatat dalam sejarah perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia. Tiga komponis terbaik, yakni Kusbini, L. Manik, dan WR. Supratman, dengan kepekaan rasa yang dalam berhasil mengubah syair lagu yang menunjukan kecintaannya terhadap tanah airnya yang sedang dijajah,” jelas Satriya.

Ia melanjutkan, Kusbini berhasil mengubah syair lagu yang diberi judul “Padamu Negri”. Dengan permenungan yang sungguh Kusbini berhasil memberi roh pada syair lagu tersebut, dengan ketulusan seorang komponis dalam mengubah lagu, syair lagu ” Padamu Negeri” mampu membangkitkan seluruh anak bangsa untuk mengabdi pada negerinya.

Selanjutnya, lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”, gubahan L. Manik. Dengan lagu ” Satu Nusa Satu Bangsa” seluruh anak bangsa diingatkan kembali untuk selalu mencintai Indonesia, yang sudah menjadi takdirnya untuk sebagai bangsa yang terdiri dari berbagai adat dan tradisi yang melahirkan berbagai budaya yang didalamnya terdapat berbagai bahasa.

Menurut Satriya, dalam lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” L. Manik berhasil meyakinkan walau kita terdiri dari berbagai suku dan bahasa, kita adalah satu yaitu Indonesia yang disatukan dalam satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia.

Sementara itu, Kordinator Lapangan kegiatan tersebut, Sigit Sugito menerangkan, WR. Supratman merupakan komponis pejuang kelahiran desa Pituruh, Purworejo, Jawa Tengah.

Menurutnya, mengubah lagu yang kelak menjadi lagu kebangsaan Negeri yang sangat dicintainya. Kesukaannya terhadap musik membawa WR. Supratman berhasil menciptakan lagu yang menjadi lagu kebangsaan.

Ia menjelaskan, lagu ‘Indonesia Raya’ Karya WR. Supratman pertama kali dikumandangkan pada saat konggres pemuda yang pertama (28 Oktober 1928), pada saat itu, dikarena pada masa penjajahan, lagu tersebut hanya diperdengarkan dengan gesekan biola oleh WR. Supratman.

“Penampilan WR. Supratman membawakan lagu ‘Indonesia Raya’ dengan gesekan biola di sela-sela konggres berhasil memukau peserta konggres. Barulah pada penutupan konggres lagu tersebut dinyanyikan dengan syairnya, akibat dalam syair lagu ‘Indonesia Raya’ terdapat kata ‘merdeka’, WR. Supratman sempat berurusan dengan pihak berwajib pada masa itu,” jelas Sigit.

Barangkali, lanjutnya, sudah menjadi takdir bagi WR. Supratman, tepat pada tanggal 17 Agustus WR. Supratman menghembuskan napas terakhirnya, tepat tanggal 17 Agustus 1945.

“Memberikan penghargaan kepada tiga komponis pejuang menjadi penting. Dalam falsafah Jawa dikenal dengan ‘mendem jero mikul duwur’, yang secara harafiah bisa diartikan dengan memuliakan. Sangatlah pantas untuk memuliakan ketiga komponis pejuang tersebut,” ungkap Sigit.

Share10SendTweet6
Previous Post

Menko Polhukam dan Kepala BSSN Lakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Sertifikat Elektronik

Next Post

Bekas Tempat Pembuangan Sampah, Disulap jadi Destinasi Ekowisata Batam

Next Post
Bekas Tempat Pembuangan Sampah, Disulap jadi Destinasi Ekowisata Batam

Bekas Tempat Pembuangan Sampah, Disulap jadi Destinasi Ekowisata Batam

Pagelaran Tari Lengger di Banyumas yang Melampaui Gender Biner

Pagelaran Tari Lengger di Banyumas yang Melampaui Gender Biner

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Sumsel Majukan Ekonomi Daerah dengan Program 100000 Sultan Muda

Sumsel Majukan Ekonomi Daerah dengan Program 100000 Sultan Muda

14 Mei 2025
Stasiun Bekasi: Stasiun Integrasi dalam Strategi Modernisasi Perkeretaapian Nasional

Stasiun Bekasi: Stasiun Integrasi dalam Strategi Modernisasi Perkeretaapian Nasional

14 Mei 2025
Pergelaran KISA Sukses Karimunjawa Siap Jadi Destinasi Skydiving Internasional

Pergelaran KISA Sukses Karimunjawa Siap Jadi Destinasi Skydiving Internasional

14 Mei 2025
W3RL Pertama Digelar di Mandalika, Kemenekraf Puji Kolaborasi Lintas Sektor Ekraf

W3RL Pertama Digelar di Mandalika, Kemenekraf Puji Kolaborasi Lintas Sektor Ekraf

14 Mei 2025
Regional Nusantara Layani 800.000 Lebih Kendaraan Selama Libur Panjang Waisak

Regional Nusantara Layani 800.000 Lebih Kendaraan Selama Libur Panjang Waisak

14 Mei 2025

POPULAR

  • Pantai Karang Potong Cianjur, Objek Wisata Estetik dengan Tiket Terjangkau

    Pantai Karang Potong Cianjur, Objek Wisata Estetik dengan Tiket Terjangkau

    27 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Indonesia Akan Jadi Tamu Kehormatan Abu Dhabi International Book Fair 2026

    22 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Kerja Sama Shopee dan J&T Express Berakhir Setelah Bertahun Lamanya

    106 shares
    Share 42 Tweet 27
  • Hujan Sejak Subuh di Samarinda Akibatkan Banjir dan Longsor

    21 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Agak Laen Direncanakan di-Remake Jadi Film Korea

    20 shares
    Share 8 Tweet 5

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.