JAKARTA, KabarSDGs – Harapan Presiden Joko Widodo untuk mengadakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-75 dengan meriah pupus sudah. Adanya Pandemi COVID-19 menjadikan konsep perayaan akan lebih sederhana.
“Presiden sebelumnya telah meminta dirancang HUT RI dengan meriah, seperti pengadaan karnaval internasional yang melibatkan sejumlah negara. Tapi, Pandemi COVID-19 mengubah semuanya,” kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno saat meluncurkan “Bulan Kemerdekaan”, baru-baru ini.
Dengan tidak mengurangi rasa khidmat, perayaan Hari Kemerdekaan harus bisa disesuaikan. Bangsa Indonesia juga harus bisa menunjukkan sebagai negara yang besar dan kokoh secara politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
“Diputuskan perayaan tahun ini kita lakukan secara sederhana dengan tetap mendorong antusiasme masyarakat yang tinggi,” kata Pratikno yang didampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio.
Kreativitas dan inovasi dikedepankan hanya saja harus sesuai dengan protokol yang aman COVID-19. “Maka nanti akan banyak kegiatan yang sifatnya virtual,” kata Pratikno.
Pratikno mengatakan, upacara kenaikan dan penurunan bendera akan tetap dilaksanakan secara khidmat namun dengan peserta dan jumlah Paskibraka yang terbatas.
Seluruh rakyat Indonesia diharapkan ikut aktif terlibat dalam upacara terutama secara virtual. “Kami akan memperkenalkan tradisi baru, ketika lagu Indonesia Raya dikumandangkan kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia menghentikan kegiatan sejenak, berdiri tegak, dan dengan khidmat mengikuti dikumandangkannya lagu Indonesia Raya. Termasuk masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri,” kata Pratikno.
Saat upacara penaikan bendera pukul 10.00 akan ada bunyi sirine dan kira-kira pukul 10.15 akan ada bunyi sirine kedua yang panjang, saat itulah diharapkan seluruh masyarakat untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Upacara penaikan dan penurunan bendera nantinya akan disiarkan secara langsung secara serentak di seluruh stasiun televisi nasional, televisi lokal, serta disiarkan secara live streaming di sosial media.
Selain itu, pada 30 menit sebelum upacara penaikan bendera dan 60 menit sebelum upacara penurunan bendera telah disiapkan acara khusus yang menampilkan suguhan seni dan budaya dengan penampilan dari berbagai musisi dan penyanyi.
Di acara tersebut juga akan diisi dengan video tentang peringatan 75 tahun Kemerdekaan RI di tengah pandemi. Bahwa harapan, optimisme, dan rasa cinta tanah air harus semakin menguat meski Indonesia sedang dihadapkan pada kesulitan. Termasuk video sosialisasi mengajak masyarakat untuk tetap berkarya dan beradaptasi dengan kehidupan normal baru.
“Seluruh dunia sedang dilanda pandemi. Saatnya kita tunjukkan pada dunia bahwa kita bisa bangkit bersama memenangkan segala tantangan yang ada dan bergotong royong menuju Indonesia Maju,” tambah Wishnutama Kusubandio.
Menurut dia, Indonesia harus bisa menunjukkan sebagai bangsa yang besar, dan mampu menghadapi segala macam tantangan bersama. “Keterbatasan saat ini harus dijadikan momentum bagi anak bangsa untuk berkreativitas dan berinovasi. Indonesia adalah bangsa yang kuat karena persatuan,” kata Wishnutama.
Discussion about this post