JAKARTA, KabarSDGs – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan industri untuk melakukan riset dan pengembangan terhadap plastik berlapis-lapis atau multilayer guna menciptakan produk yang layak daur ulang. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi masalah sampah plastik yang mencemari lingkungan.
Peneliti Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler BRIN, Abdul Muis Hasibuan menyampaikan, hasil penelitian tersebut mendorong pengembangan aktivitas ekonomi baru berbasis pengolahan sampah plastik multilayer.
“Industri makanan, minuman, obat-obatan, dan produk pembersih menjadi beberapa sektor yang meningkatkan permintaan plastik berlapis,” ujarnya dalam siaran tertulisnya.
Abdul Muis menerangkan, transformasi plastik berlapis menjadi layak daur ulang diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan secara keseluruhan.
“Kerja sama riset ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi industri plastik multilayer, termasuk aspek hulu dan hilirnya,” ungkapnya.
Tim peneliti juga melakukan analisis dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari proses produksi plastik berlapis yang layak daur ulang, serta merumuskan skenario pengembangan rantai bisnis terkait.
“Hasil riset ini memiliki peran penting dalam menyusun rekomendasi skema aktivitas ekonomi sirkuler yang terkait dengan produksi plastik berlapis yang layak daur ulang,” jelasnya.
Harapannya, lanjut Muis, riset ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi masalah sampah plastik di Indonesia.
Menurutnya, saat ini, pengelolaan sampah plastik masih menjadi isu krusial di Indonesia, mengingat jumlahnya yang signifikan dan tingginya persentase plastik berlapis yang tidak dapat didaur ulang.
“Upaya BRIN bersama PT Standardisasi Sertifikasi Nasional dan PT Sendang Bumi Wastama dalam penandatanganan perjanjian kerja sama di bidang riset dan pengembangan ekonomi sirkuler berbasis plastik berlapis layak daur ulang pada 3 Agustus 2023 diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pengurangan masalah sampah plastik di negara ini,” pungkas Abdul Muis.
Discussion about this post