JAKARTA, KabarSDGs – Ada beberapa kendala yang menghambat implementasi Video Assistant Referee (VAR) pada Liga Indonesia. Hal tersebut disebutkan oleh Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga.
Arya mengatakan, ada beberapa masalah yang perlu diatasi sebelum VAR dapat diterapkan. Pertama-tama, infrastruktur stadion perlu ditingkatkan dan kebutuhan teknis khusus harus dipenuhi, termasuk jaringan internet yang baik di setiap stadion. Menurut Arya, bahkan Malaysia juga menghadapi masalah serupa, sehingga VAR belum diterapkan di sana.
“Untuk mengatasi kendala ini, PSSI telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk merenovasi 22 stadion. Renovasi tersebut akan disesuaikan dengan persiapan penggunaan VAR,” ujarnya dalam siaran tertulisnya.
Arya meneerangkan, dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), wasit-wasit yang memimpin pertandingan di Liga Indonesia masih perlu menjalani pelatihan dan mencapai standar yang ditentukan. Selain itu, tenaga teknisi di Indonesia saat ini belum menguasai aplikasi VAR. Jika harus mengandalkan tenaga teknisi dalam negeri, mereka perlu disiapkan dengan lebih matang.
“Kemungkinan implementasi VAR baru akan terjadi tahun depan mengingat berbagai kendala yang ada. Namun, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir telah meminta agar penerapan VAR dipercepat dan diuji coba setidaknya pada pertengahan musim,” ungkapnya.
Sebelumnya, PSSI telah mengirim surat kepada FIFA untuk mengajukan penggunaan VAR dalam Liga 1 Indonesia musim 2023/2024. Hal ini sejalan dengan janji Erick Thohir saat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI untuk masa kerja 2023-2027. Menurut Erick, penggunaan VAR akan memberikan rasa aman bagi klub-klub sepak bola dan mendorong investasi yang lebih besar dalam operasional mereka.












Discussion about this post