YOGYAKARTA, KabarSDGs – Saat ini penyakit hepatitis akut belum trindikasi di Kota Yogyakarta. Akan tetapi, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berharap agar masyarakat lebih mewaspadai dan mendahulukan pencegahan terhadap penyakit yang saat ini belum diketahui penyebabnya tersebut.
Terkait itu, Pemkot Yogyakarta saat ini gencar mempromosikan agar masyarakat dan sekolah-sekolah lebih mewaspadai terkait penyakit hepatitis akut.
Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, drg. Arumi Wulansari menerangkan, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran terkait kewaspadaan hepatitis akut pada anak.
“Salah satu yang kita sasar untuk kampanye adalah sekolah. Kita berkomunikasi dengan dinas pendidikan, kemudian membuat surat edaran untuk sekolah, dari PAUD sampai SMA,” ujar drg. Arumi di Dinas Kominfo dan Persandian Kota Yogyakarta, Jumat (13/05/2022).
Ia menerangkan, itu ada salah satu langkah pencegahan, termasuk terkait makanan. Ia menyarankan, jika ada anak yang mengarah ke gejala hepatitis, langsung dibawa ke puskesmas terdekat.
Terkait sosialasi kepada masyarakat, pihaknya juga melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat.
“Sebenarnya sudah ada sosialisasi terkait hepatitis, karena ada kabar terbaru terkait hepatitis akut pada anak, langsung kita tambahkan materinya di sosialisasi tersebut,” ungkap drg. Arumi.
Ia melanjutkan, saat ini telah disosialisasikan di tiga kelurahan di Kota Yogyakarta, ke depan sosialisasi akan menyeluruh ke 45 kelurahan. Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan media-media yang bisa diakses oleh masyarakat, di antaramya brosur atau pamflet
“Saat ini (brosur) sudah masuk tahap pencetakan. Kami juga akan memberikan informasi gratis lewat wa grup. Harapannya masyarakat dapat informasi yang tepat,” jelas drg. Arumi.
Ia menegaskan, yang pihaknya tekankan adalah pencegahan. Sampai saat ini di Kota Yogya dan DIY belum ada yang terjangkit hepatitis akut. Ia berharap, ke depan tidak ada tidak ada yang terjangkit lagi.
Ia menambahkan, yang terpenting, masyarakat tidak panik dan tetap melakukan pencegahan dengan mengikuti prokes, serta perilaku hidup bersih dan sehat.
“Terutama anak-anak jangan jajan sembarangan. Kalau sakit dan ada gejala, langsung kunjungi layanan kesehatan, jangan ditunda,” pungkas drg. Arumi.
Discussion about this post