• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
5 October 2023
No Result
View All Result
Kabar SDGs
Advertisement
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home SUSTAINABILITY LINGKUNGAN

Ajang Formula E di Ancol sebagai Momentum Peralihan ke Kendaraan Rendah Emisi

by Arif Kusuma Fadholy
10 May 2022
Ajang Formula E di Ancol sebagai Momentum Peralihan ke Kendaraan Rendah Emisi
32
SHARES
202
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

JAKARTA, KabarSDGs – Formula E (E-Prix) dijadwalkan akan diselenggarakan pada 4 Juni 2022 di Sirkuit Ancol, DKI Jakarta. Diharapkan pada ajang internasional tersebut sebagai momentum untuk beralih dari kendaraan konvensional berbahan BBM beralih ke kendaraan listrik, khususnya bagi masyarakat Indonesia.

Direktur Jaringan Kerja Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Syafrudin mengatakan, ajang Formula E tersebut harus dijadikan momentum yang tepat untuk peralihan energi ke listrik untuk kendaraan.

BACA JUGA

Panglima TNI Tekankan Para Anggotanya untuk Netral saat Pemilu 2024

Panglima TNI Tekankan Para Anggotanya untuk Netral saat Pemilu 2024

4 August 2023
Sambut HUT RI, Tiket Masuk Ancol Diskon 50 Persen

Sambut HUT RI, Tiket Masuk Ancol Diskon 50 Persen

2 August 2023
Panglima TNI Dukung Generasi Muda yang Cinta Seni Tradisional

Panglima TNI Dukung Generasi Muda yang Cinta Seni Tradisional

30 July 2023

“Selama ini kita punya masalah polusi udara yang naik tajam. Selain pencemaran udara, masalah lain munculnya kemacetan di kota-kota besar di Indonesia,” ujarnya dalam kanal Youtube Jak Pro berjudul ‘Sustainability Talk Formula E’.

Ahmad meneruskan, jika di tingkat global berimplikasi dengan gas hijau atau ramah lingkungan. Selain itu, juga beban masalah bahan bakar minyak (BBM).

Ia mencontohkan, misalnya terkait bahan bakar solar yang masih disubsidi, sehingga menjadi beban pemerintah. Di sisi lain, lanjutnya, premium dan pertalite yang tidak disubsidi, menjadi beban terkait masalah impornya.

“Terkait emisi sepeda motor itu yang terbesar secara nasional. Kita harus mengambil langkah-langkah konkret untuk mengurangi emisi,” jelas Ahmad.

Diketahui, total populasi sepeda motor di Indonesia jumlahnya sekitar 82 persen dari jumlah semua kendaraan sebagai penyumbang emisi dan penyerap BBM terbesar, disusul truk dan bus. Khusus di DKI Jakarta, paling banyak adalah truk, disusul sepeda motor dan bus.

Ia merasa, saat ini masyarakat Indonesia masih ragu membeli kendaraan listrik. Di antaranya seperti khawatir kalau baterainya gampang rusak (soak).

Seperti diketahui, kapasitas baterai motor listrik rata-rata dapat dipakai 60 km. Sedangkan untuk mobil bisa mencapai 400 km.

“Enggak usah khawatir, itu sebuah mitos yang ditebarkan oleh mereka yang nyaman dengan teknologi konvensional tadi. Kita harus ambil bagian, jangan diam,” tegas Ahmad.

Direktur Jaringan Kerja Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Syafrudin
Direktur Jaringan Kerja Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Syafrudin

Dengan adanya ajang Formula E ini, ia berharap dapat membuka wawasan masyarakat. Ia mendata, saat ini harga motor listrik sekitar Rp 28 juta, dibanding motor konvensial lebih mahal sekitar Rp 10 juta.

Akan tetapi, lanjut Ahmad, jika dihitung dalam jangka tiga tahun, maka motor listrik bisa lebih murah. Hal itu dikarenakan energy losses dari listrik itu rendah, yakni hanya 10 persen.

“Sementara itu, kendaraan konvensional jumlah energy lossesnya 39 sampai 40 persen. Sehingga biaya operasionalnya jadi lebih murah. Kendaraan listrik hanya mahal di depan saja,” ujarnya.

Apalagi, harap Ahmad, jikalau negara hadir seperti di Singapura, India, dan beberapa negara Eropa yang mensubsidi kandaraan listrik, sehingga setidaknya harganya bisa sama.

Ia optimis, jika proses industri kendaaran listrik sudah terjadi, maka infrastruktur pun juga pasti dipersiapkan.

“Kalau saat ini kan masih wait and see. Masyarakat yang ingin membeli harus menunggu sampai kendaraan listrik hadir dan siap. Pihak industri juga menunggu, ada atau tidak pembelinya,” ujar Ahmad.

Dari segi pemerintah, imbuhnya, posisinya saat seperti ditarik-tarik, di satu sisi mengaruskan pro dengan energi konvensional. Akan tetapi, di satu sisi harus mengambil keputusan mengikuti agenda SDGs dengan ekonomi hijau, Perjanjian Paris, dan kesepakan lainnya yang membuat pemerintah Indonesia harus mewujudkan hal tersebut.

Ahmad menghimbau, agar masyarakat tidak ragu memilih dan membeli produk kendaraan listrik. Ia juga berharap pemerintah tidak tinggal diam dan mendukung kampanye ekonomi hijau atau karbon rendah.

“Diharap event ini menjadi triger kuat untuk mengambil momentum ini. Kalau pemerintah dan industri di Indonesia telat, Malaysia bisa mengambil momentum ini,” tegas Ahmad.

Share13SendTweet8
Previous Post

KAI Beli 16 Rangkaian Kereta Baru dari Inka

Next Post

Hari Ini Presiden Jokowi Bertolak ke AS, Ini Tujuannya

Next Post
Hari Ini Presiden Jokowi Bertolak ke AS, Ini Tujuannya

Hari Ini Presiden Jokowi Bertolak ke AS, Ini Tujuannya

Pembangunan Rusun Kampus Unila Rampung

Pembangunan Rusun Kampus Unila Rampung

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Presiden RI Joko Widodo Resmikan Kereta Cepat Pertama di Asia Tenggara

Presiden RI Joko Widodo Resmikan Kereta Cepat Pertama di Asia Tenggara

2 October 2023
Libur Panjang, Jasa Marga Catat 772 Ribu Kendaraan Keluar Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Catat 772 Ribu Kendaraan Keluar Jabotabek

2 October 2023
Anak Ketiga Badak Ratu: Secercah Harapan Bagi Kelestarian Badak Sumatera

Anak Ketiga Badak Ratu: Secercah Harapan Bagi Kelestarian Badak Sumatera

2 October 2023
Kementerian PUPR Dukung Pengembangan Ekonomi Perkotaan yang Tangguh Lewat Pembangunan Infrastruktur

Kementerian PUPR Dukung Pengembangan Ekonomi Perkotaan yang Tangguh Lewat Pembangunan Infrastruktur

2 October 2023
Menhub Dukung DP World Dubai dan Maspion Group Bangun Terminal Petikemas di Jatim

Menhub Dukung DP World Dubai dan Maspion Group Bangun Terminal Petikemas di Jatim

2 October 2023

POPULAR

  • Rekrutmen Tenaga Pendamping Desa Disarankan Gunakan Sistem Promosi Intern

    Rekrutmen Tenaga Pendamping Desa Disarankan Gunakan Sistem Promosi Intern

    212 shares
    Share 85 Tweet 53
  • Kemendikbud Benahi Tata Kelola Candi Borobudur

    29 shares
    Share 12 Tweet 7
  • Urgensi Simultansi Environment Social Governance dan Sustainable Development Goals

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Menggali Jejak Sejarah Gedung Lawang Sewu Semarang, Part 1

    124 shares
    Share 50 Tweet 31
  • Ini Perbedaan Wisata Religi dan Wisata Halal

    127 shares
    Share 51 Tweet 32

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.