JAKARTA, KabarSDGs – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan Peraturan Presiden mengenai Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua (RIPPP) Tahun 2022-2041. RIPPP ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan di wilayah Papua dan mencakup tiga misi utama, yaitu Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Produktif.
Sebagai Ketua Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP), Wakil Presiden (Wapres) melantik enam Anggota BP3OKP di Istana Wapres, Jakarta Pusat. Wapres memberikan instruksi kepada keenam Anggota BP3OKP dari setiap provinsi di Papua, agar mereka memastikan program pembangunan berjalan dengan baik, berkelanjutan, dan memenuhi kebutuhan masyarakat Papua.
“Pentingnya memperhatikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat Papua secara mendalam serta mendengarkan mereka untuk menciptakan kebijakan yang sesuai dengan kondisi lapangan,” ujarnya dalam keterangan resmi tertulisnya.
Selanjutnya, Wapres juga mengajak Anggota BP3OKP untuk bekerja secara kolaboratif, mengambil langkah-langkah strategis, dan mengharmonisasikan berbagai kebijakan dalam upaya percepatan pembangunan dan otonomi khusus Papua. Kerja sama dengan lembaga dan pemimpin daerah juga dianggap penting untuk menghimpun kekuatan bersama.
“Perlunya koordinasi dan sinergi antara Anggota BP3OKP, para Menteri, Kepala Lembaga, Kepala Daerah, dan pemangku kepentingan terkait untuk membangun dasar yang kuat dalam pembangunan dan penanganan masalah Papua,” ungkap Wapres.
Ia juga mengingatkan agar Anggota BP3OKP menjunjung tinggi kredibilitas lembaga dan tidak terlibat dalam tindak pidana korupsi atau penyalahgunaan jabatan.
“Saya berharap agar Anggota BP3OKP bekerja dengan solidaritas dan persatuan untuk mendukung penciptaan situasi yang aman dan damai di Papua,” jelas Wapres.
Ia juga mendorong mereka untuk membangun Papua yang lebih baik dengan semangat kebersamaan, visi, dan integritas, serta mengingatkan agar mereka menjadi pemimpin yang bijaksana.
Enam Anggota BP3OKP yang dilantik pada hari itu adalah Alberth Yoku dari Provinsi Papua, Irene Manibuy dari Provinsi Papua Barat, Yoseph Yanowo Yolmen dari Provinsi Papua Selatan, Pietrus Waine dari Provinsi Papua Tengah, Hantor Matuan dari Provinsi Papua Pegunungan, dan Drs. Otto Ihalauw dari Provinsi Papua Barat Daya.
Discussion about this post