• HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
18 August 2022
No Result
View All Result
Kabar SDGs
Advertisement
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI
No Result
View All Result
Kabar SDGs
No Result
View All Result
Home SUSTAINABILITY KESEHATAN

Imunitas Terjaga Selama Pandemi

by Fiani Sukarta
6 August 2020
ilustrasi

ilustrasi (DOK WOMENSHEALT.GOV)

22
SHARES
139
VIEWS
Bagikan di FacebookWhatsapp

JAKARTA, KabarSDGs – Bayu mengambil sebuah kapsul dari dalam botol suplemen. Segera dia memasukkan kapsul itu ke dalam mulutnya dengan diiringi beberapa teguk air.

Sejak Pandemi COVID-19 merebak, sistem kekebalan tubuh atau imun menjadi salah satu perhatiannya agar tak mudah sakit. Berbagai macam vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dia konsumsi. Apalagi pekerjaannya menuntutnya untuk bekerja dari pagi hingga tengah malam.

BACA JUGA

dosen Unpam

Program Keluarga Binaan, Solusi Dampak Pandemi Covid-19

23 February 2022
Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum, Pilihan Aman Staycation di Jakarta

Swiss-Belresidences Rasuna Epicentrum, Pilihan Aman Staycation di Jakarta

26 January 2021
Suharso: Capaian SDGs Hampir Mendekati Target

Suharso: Capaian SDGs Hampir Mendekati Target

29 December 2020

“Sejak istri dirumahkan karena Pandemi, saya pun harus mencari pekerjaan tambahan agar biaya sekolah anak tidak tersendat,” ujarnya yang memilih driver online sebagai pekerjaan tambahannya.

Bayu tidak sendiri, awal-awal pandemi merebak, masyarakat sempat kesulitan mendapatkan vitamin maupun suplemen yang dapat menjaga imunitas tubuh. Hal itu dikarenakan, banyak masyarakat membeli vitamin atau suplemen dengan sitem stok (menyimpan). Masyarakat percaya, dengan menjaga imunitas tubuh, setidaknya dapat mengantisipasi virus jenis corona baru itu.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania, MSi mengatakan, sistem imun atau sistem kekebalan tubuh merupakan semua mekanisme tubuh untuk mempertahakan keutuhannya terhadap bahaya, baik yang berasal dari luar tubuh, maupun dari dalam tubuh. Sistem imun ini berperan penting dalam menjaga tubuh dari serangan berbagai patogen, bakteri, virus, jamur, dan parasit lainnya yang berpotensi merusak jaringan tubuh.

“Bila kuman patogen ini tidak disingkirkan, dapat merusak jaringan hingga menyebabkan kematian,” tutur dr Inggrid saat peluncuran Fatigon Promuno, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Terdapat tiga lapisan sistem imun, yaitu lapisan fisik dan biokimia, lapisan sel imun nonspesifik atau bawaan, dan lapisan sel imun spesifik atau adaptif. Lapisan fisik dan biokimia contohnya adalah kulit, bulu hidung (silia), dan asam lambung. Lapisan sel imun nonspesifik atau bawaan contohnya adalah fagosit yang membunuh mikroorganisme.Lapisan sel imun spesifik atau adaptif contohnya adalah limfosit T dan B yang secara spesifik mengenali salah satu jenis patogen.

Kondisi dari sistem imun dapat menentukan bagaimana kondisi tubuh orang tersebut dalam merespon kondisi lingkungan di sekitarnya. Jika sistem imun tidak kuat, akan terjadi infeksi di tubuh manusia. Tingkat keparahan infeksi juga bergantung pada tingkat keganasan patogen dan jumlah mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh manusia. Jika sistem imun berlebihan, akan menyebabkan autoimun dan hipersensitif (alergi).

Selama bekerja, sistem imun tubuh manusia mendapat bantuan dari peran imunomodulator. “Imunomodulator adalah zat yang dapat memodifikasi respon imun, menstimulasi mekanisme pertahanan alamiah dan adaptif, dan dapat berfungsi baik sebagai imunostimulan maupun imunosupresan,” ujar dr Inggrid. Imunostimulan meningkatkan kerja imun, sedangkan imunosupresan menekan respon imun. Respon imun yang berlebihan dapat merusak sel tubuh, sehingga dibutuhkan keseimbangan di antara keduanya.

Ada beberapa macam imunomodulator, terutama dalam bentuk herbal. Indonesia memiliki banyak jenis herbal imunomodulator, di antaranya meniran, jinten hitam, sambiloto, jahe merah, bawang putih, kunyit, daun sembung, dan lainnya. Mengonsumsi kombinasi dari beberapa jenis imunomodulator herbal juga dapat bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh. Namun, dr Inggrid tetap megingatkan untuk tetap memperhatikan karakteristik bahan imunomodulator yang dikonsumsi untuk menghindari respon sistem imun yang terlalu kuat.

“Jahe merah dan daun sembung memberikan khasiat sebagai anti radang, meski dari kandungannya, daun sembung juga dapat bermanfaat untuk memperbaiki sistem pernapasan. Sedangkan sambiloto bekerja sebagai antivirus dan meniran memiliki khasiat yang optimal sebagai imunomodulator,” ujar dia.

Menjaga imunitas di situasi pandemi sangatlah penting. “Imunitas tubuh dapat dijaga lewat berbagai cara, seperti memperhatikan asupan gizi yang seimbang, menjaga kebersihan, tidak merokok dan meminum alkohol, berolahraga setiap hari selama 30 menit, hingga mengonsumsi imunomodulator dengan kandungan bahan yang seimbang,” kata dr Inggrid.

Masyarakat juga diimbau untuk selalu menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker wajah, mencuci tangan, dan menjaga jarak minimal satu meter, selama beraktivitas sehari-hari untuk mencegah penularan virus corona baru (COVID-19). Selain itu, diharapkan inovasi dalam pengembangan imunomodulator herbal Indonesia semakin berkembang kedepannya.

“Saya sangat menaruh harapan terhadap berbagai inovasi dari bangsa Indonesia untuk bangsa Indonesia pula. Pengembangan herbal Indonesia untuk imunomodulator juga bisa ditujukan untuk antivirus Sars-Cov-2,” ujar dr Inggid. (PULINA NITYAKANTI PRAMESI)

Share9SendTweet6
Previous Post

Bag Bag Cecemitering, Kisah ‘Timun Mas’ ala Modern

Next Post

Pemerintah Siapkan Bansos Produktif Senilai Rp 28,8 Triliun

Next Post
Teten Masduki

Pemerintah Siapkan Bansos Produktif Senilai Rp 28,8 Triliun

Teten Masduki

Tata Niaga Produk UMKM Akan Dibenahi

Discussion about this post

NEWS UPDATE

Wapres RI: Masyarakat Indonesia Harus Bersatu Menghadapi Krisis dan Berbagai Ancaman

Wapres RI: Masyarakat Indonesia Harus Bersatu Menghadapi Krisis dan Berbagai Ancaman

17 August 2022
Penerapan Kurikulum Merdeka di Madrasah Masih Piloting

Penerapan Kurikulum Merdeka di Madrasah Masih Piloting

17 August 2022
Kegiatan Sekolah Penggerak Wisata untuk Mengembangkan Potensi Desa

Kegiatan Sekolah Penggerak Wisata untuk Mengembangkan Potensi Desa

16 August 2022
ASIDEWI Adakan Perjalanan Java-Sumatera Overland 2022 Tahap 2

ASIDEWI Adakan Perjalanan Java-Sumatera Overland 2022 Tahap 2

16 August 2022
itbef

Desa Wisata Diminta Tidak Dikelola Secara Instan

15 August 2022

POPULAR

  • itbef

    Desa Wisata Diminta Tidak Dikelola Secara Instan

    51 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Pesan Tiket AKAP DAMRI Bisa di Alfamart dan Indomaret

    19 shares
    Share 8 Tweet 5
  • ASIDEWI Adakan Perjalanan Java-Sumatera Overland 2022 Tahap 2

    18 shares
    Share 7 Tweet 5
  • Kegiatan Sekolah Penggerak Wisata untuk Mengembangkan Potensi Desa

    18 shares
    Share 7 Tweet 5
  • Tujuan dan Peserta Indonesia SDGs Action Awards 2022

    17 shares
    Share 7 Tweet 4

NEWS CHANNELS

  • AKADEMIKA
  • CSR
  • EKONOMI
  • GALERI
  • HOT NEWS
  • INTERVIEW
  • KESEHATAN
  • KESRA
  • LINGKUNGAN
  • OPINION
  • PENDIDIKAN & IPTEK
  • SUSTAINABILITY
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • UKM CORNER

INFORMATION

  • About Us
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Contact

CONTACT

Hubungi redaksi melalui email di bawah ini:

redaksi@kabarsdgs.com

 

No Result
View All Result
  • HOME
  • SUSTAINABILITY
  • CSR
  • UKM CORNER
  • AKADEMIKA
  • TRAVEL & LIFESTYLE
  • INTERVIEW
  • OPINION
  • GALERI

© 2020 Kabar SDGS - Hak cipta dilindungi oleh undang - undang.